ASTANA, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya tidak punya rencana serangan yang lebih 'masif; terhadap Ukraina 'untuk saat ini', dan menegaskan, tujuan Kremlin bukanlah untuk 'menghancurkan' Ukraina, Jumat (14/10/2022).
"(Sudah) tidak perlu sekarang untuk serangan besar-besaran. Ada tugas lain. Untuk saat ini. Dan kemudian akan menjadi jelas," kata Putin kepada wartawan setelah pertemuan puncak negara-negara bekas Soviet di Astana, Kazakhstan.
"Kami tidak menetapkan tugas untuk menghancurkan Ukraina," imbuh Putin seperti dilansir Straits Times.
Dia berbicara beberapa hari setelah Rusia melancarkan hujan serangan rudal di Ukraina, termasuk di ibu kota Kiev.
Putin, yang mengirim pasukan ke Ukraina sejak 24 Februari lalu, menghadapi peningkatan isolasi dan kritik, bahkan dari sekutunya sendiri.
Namun, dia mengatakan Rusia "melakukan segalanya dengan benar" di Ukraina, meskipun terdapat upaya gagal untuk menggulingkan pemerintah dan berminggu-minggu kerugian teritorial yang sebelumnya sudah dikuasai.
"Apa yang terjadi hari ini tidak menyenangkan. Tetapi tetap saja (jika Rusia tidak diserang pada Februari) kita akan berada dalam situasi yang sama, hanya kondisinya yang akan lebih buruk bagi kita," kata Putin. "Jadi kita melakukan semuanya dengan benar." tegasnya
Baca Juga: Uni Eropa Ancam akan Musnahkan Tentara Rusia jika Putin Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
Namun dia mengakui bahwa bekas sekutu Moskow "khawatir" tentang konflik tersebut. "Tentu saja mitra (kami) tertarik dan khawatir tentang masa depan hubungan Rusia-Ukraina," kata Putin.
Namun Putin mengeklaim ini "sama sekali tidak" mempengaruhi hubungan mereka dengan Kremlin.
Putin juga mengatakan dia tidak punya rencana untuk memperluas mobilisasi di Rusia, yang dia umumkan pada 21 September dalam sebuah langkah yang memicu kepanikan dan eksodus dari negara itu.
"Tidak ada tambahan yang direncanakan. Tidak ada proposal yang diterima dari kementerian pertahanan dan saya tidak melihat kebutuhan tambahan di masa mendatang," katanya.
Dia mengatakan, 222.000 orang telah dimobilisasi dari target 300.000.
"Dalam waktu sekitar dua minggu, semua kegiatan mobilisasi akan selesai," pungkas Putin.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.