BRUSSEL, KOMPAS.TV - Aliansi NATO tetap akan menggelar latihan pasukan nuklir yang telah lama direncanakan pada pekan depan kendati menghadapi ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin terkait nuklir. Sekjen NATO Jens Stoltenberg memastikan latihan tersebut akan tetap digelar meskipun tensi di sekitar perang Rusia-Ukraina meningkat belakangan ini.
Latihan pasukan nuklir bertajuk "Steadfast Noon" itu digelar tahunan dan biasanya memakan waktu satu pekan. Latihan melibatkan jet-jet tempur yang kapabel memuat hulu ledak nuklir, tetapi tidak melibatkan bom aktif.
Unit-unit jet konvensional, pesawat pengintai, dan pesawat pengisi bahan bakar pun umum dilibatkan dalam latihan tersebut.
Baca Juga: Luhut: Ancaman Nuklir dari Perang Rusia-Ukraina Semakin Nyata
Latihan nuklir "Steadfast Noon" dilaporkan telah direncanakan sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari lalu. Sebanyak 14 dari total 30 anggota NATO terlibat dalam latihan ini.
"Akan memberi sinyal yang sangat buruk jika kami tiba-tiba membatalkan latihan rutin yang sudah direncanakan sejak lama karena perang di Ukraina. Itu akan menjadi sinyal yang sangat keliru untuk dikirimkan," kata Stoltenberg dikutip Associated Press, Selasa (11/10/2022).
"Sikap NATO yang tegas, dapat diprediksi, kekuatan militer kami, adalah cara terbaik mencegah eskalasi," lanjutnya.
Stoltenberg menyatakan bahwa keengganan unjuk kekuatan hanya akan membuat Moskow salah paham, sehingga meningkatkan risiko eskalasi.
Sebelumnya, Putin berulangkali mengancam akan menggunakan senjata nuklir siring situasi perang yang memburuk bagi Rusia. "Segala cara", termasuk senjata nuklir, disebutnya juga akan digunakan melindungi empat wilayah Ukraina yang belakangan ini dianeksasi.
Stoltenberg menyebut retorika nuklir Putin "berbahaya dan tidak bertanggung jawab." Ia menyebut NATO telah menegaskan konsekuensi serius jika Moskow nekat menggunakan senjata nuklir.
"Kami memonitor erat pasukan nuklir Rusia. Kami tidak melihat perubahan apa pun dalam postur Rusia, tetapi kami tetap waspada," kata Stoltenberg.
Baca Juga: Ngeri 'Hujan' Rudal Rusia, Ukraina Buru-buru Desak Sekutu Mereka dan Zelenskyy Sampai Minta Hal Ini
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.