MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyalahkan Barat atas situasi politik global yang memanas belakangan ini. Ia mengecam keras dukungan NATO terhadap Ukraina dan menyebut aliansi itu mengidap "mati otak."
Hal tersebut disampaikan Lavrov dalam pertemuan panitia forum internasional yang diadakan Partai Rusia Bersatu, Jumat (7/10/2022). Diplomat Rusia itu menyitir perkataan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengecam NATO.
"Macron, suatu ketika, mendiagnosis aliansi Atlantik Utara mengidap mati otak. Mengulik bagaimana blok itu merawat rezim neo-Nazi Kiev, penyakit itu telah memburuk terlalu jauh," kata Lavrov dikutip TASS.
Baca Juga: Rebut Kembali Kharkiv, Ukraina Temukan 530 Mayat: Sebagian Dihukum Gantung, 19 Jenazah Masih Bocah
Komentar Lavrov tersebut menyinggung pertemuan Masyarakat Politik Eropa yang membahas perkembangan keamanan Benua Biru.
"Pertemuan tingkat tinggi dari apa yang disebut Masyarakat Politik Eropa digelar kemarin atas inisiatif Presiden Macron. Dan usai pertemuan itu, kepala diplomasi Uni Eropa, Josep Borrell dengan bangga mendeklarasikan bahwa suatu struktur keamanan telah berkembang tanpa keterlibatan Rusia," kata Lavrov.
"Jadi, mereka telah menuruti apa yang digariskan Kiev dan mendukung fantasi-fantasi gila dari mereka yang berkuasa di sana," imbuhnya.
Lavrov pun menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan sekutu yang menurutnya telah menimbulkan "kenaikan tensi global yang berbahaya" dengan terus memasok senjata ke Ukraina.
Baca Juga: Peringatan Zelenskyy: Rusia Tengah Siapkan Rakyatnya untuk Serangan Nuklir ke Ukraina
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.