NA KLANG, KOMPAS.TV - Peti mati berwarna merah muda dan putih berhiaskan emas, berisi jenazah 22 anak yang tewas akibat amukan senjata api dan pisau di provinsi Nong Bua Lamphu, Thailand dimuat ke sebuah truk, Kamis malam (6/10/2022).
Peti-peti itu dibawa pergi perlahan sebelum menghilang dalam kegelapan malam.
Petugas penyelamat sebelumnya membawa mayat para korban ke kantor polisi setempat dan menempatkan mereka ke dalam peti mati ketika staf medis berdiri dengan khidmat dan kerabat korban berkumpul, sebagian menatap nanar dengan pandangan kosong dan sebagian menangis menggerung-gerung.
"Tidak ada yang ingin ini terjadi. Ini pemandangan yang tidak ingin dilihat siapa pun. Ini mengerikan," kata Piyalak Kingkaew, yang memimpin tim penyelamat dan pertama tiba di tempat kejadian pembantaian.
Timnya memperlihatkan gambar usai pembantaian di pusat penitipan anak, yang menunjukkan tubuh-tubuh mungil tergeletak bersimbah darah di atas selimut.
Jenazah seorang anak laki-laki berbaju Manchester United terlihat di atas bed cover Winnie the Pooh di sebuah ruangan dengan dinding berhiaskan gambar tokoh kartun.
"Kami terbiasa melihat banyak jenazah, kami pernah mengalaminya, tapi kejadian ini yang paling mengerikan," tambah Piyalak yang tampak sangat terpukul.
"Mereka anak-anak kecil yang sedang tidur."
Wakil Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul seperti dilaporkan Straits Times, Jumat (7/10/2022), terlihat mengatupkan kedua tangannya.
Ia menundukkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca saat truk yang mengangkut jenazah anak-anan korban pembantaian, diikuti oleh ambulans yang membawa mayat-mayat korban lainnya, beranjak pergi dari kota kecil Na Klang di timur laut Thailand.
"Semua orang Thailand, dan semua orang di seluruh dunia yang mengetahui hal ini... akan merasa sangat tertekan dan sedih," kata Anutin.
Baca Juga: Penembakan Massal Thailand: 34 Orang Tewas, 22 di Antaranya Anak Kecil
Anak-anak, beberapa bahkan berusia dua tahun, dibunuh dengan dingin pada Kamis oleh seorang pecatan polisi, yang menurut saksi mata menyerbu ke pusat penitipan anak dan mulai menembak dan menebas mereka yang ada di dalamnya.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.