WASHINGTON, KOMPAS.TV - Penasihat keamanan nasional di pemerintah Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan mengakui bahwa ada risiko Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan bom nuklir di Ukraina. Hal tersebut disampaikan Sullivan seiring eskalasi situasi perang Rusia-Ukraina belakangan ini.
Sullivan menggarisbawahi “omongan lepas dan gertakan” Putin sejak awal invasi sebagai alasan mewaspadai risiko tersebut. Namun, ia enggan mengelaborasi tingkat risikonya sehubungan dengan eskalasi signifikan sejak Rusia menganeksasi empat provinsi Ukraina.
Usai Moskow meresmikan aneksasi empat provinsi Ukraina pada Jumat (30/9/2022), Kiev merespons dengan mendaftarkan diri menjadi anggota NATO.
Baca Juga: Ukraina Tuding Rusia Culik Kepala PLTN Zaporizhzhia
Isu bergabungnya Ukraina ke NATO sendiri merupakan salah satu alasan utama Kremlin meluncurkan invasi pada 24 Februari silam.
“Saya tidak akan menggambarkan level persisnya (risiko serangan nuklir Rusia, yang bisa saya katakan adalah kami telah menganggapnya serius sejak lama dan kami terus menganggapnya secara serius,” kata Sullivan dalam konferensi pers di Gedung Putih, Washington, Jumat (30/9) sebagaimana dikutip Associated Press.
Meskipun demikian, mengenai risiko serangan nuklir Rusia, Sullivan menyebut hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Di lain sisi, ketika mengumumkan aneksasi Donetsk, Luhansk, Kherosn, dan Zaporizhzhia, Putin berikrar akan melindungi empat daerah itu “dengan segala cara yang tersedia.”
Putin pun mendamprat Barat dan menyebut AS serta sekutunya menginginkan kehancuran Rusia.
Sullivan sendiri mengaku pemerintahan Joe Biden telah berkomunikasi dengan Moskow mengenai konsekuensi serius penggunaan nuklir. Namun, ia enggan mendetail tindakan balasan apa saja yang akan ditempuh Washington bila Putin benar-benar menggunakan senjata nuklir.
“Apa yang dapat saya katakan adalah Rusia menyadari segala ihwal dalam isu ini. Kami sadar segala ihwal dalam isu ini. Dan saya akan cukupkan sampai di situ,” pungkas Sullivan.
Baca Juga: Ukraina Daftar NATO, Sekutu Putin: Ini Mempercepat Dimulainya Perang Dunia Ketiga
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.