WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut referendum yang digelar Rusia di Ukraina sebagai usaha memalukan dan terang-terangan untuk menganeksasi Ukraina.
Biden mengungkapkan hal itu saat melakukan pertemuan dengan perwakilan negara-negara kepulauan Pasifik di Gedung Putih.
Biden mengatakan referendum yang dilakukan Rusia memang telah “diproduksi” oleh Moskow.
“Amerika Serikat tak akan mengakui klaim Rusia terhadap wilayah kedaulatan Ukraina,” ujarnya dikutip dari Sky News, Jumat (30/9/2022).
Baca Juga: Cara Putin Muluskan Caplok 4 Wilayah Ukraina, Buat Dekrit Akui Kemerdekaan Zaporizhzhia dan Kherson
AS dan sekutunya pun berjanji untuk mengadopsi lebih banyak sanksi, dari yang sebelumnya mereka berikan kepada Rusia.
Mereka juga menawarkan akan memberikan tambahan dukungan senilai jutaan dolar kepada Ukraina.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bantuan rakyat Rusia agar mereka bisa menggulingkan Presiden Vladimir Putin.
“Anda harus menghentikan yang satu itu (Putin) di Rusia, yang menginginkan perang lebih daripada hidup, hidup Anda,” ujar Zelenskyy.
Komentar Zelenskyy itu muncul setelah juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Kamis (29/9/2022) mengatakan bahwa empat wilayah Ukraina yaitu Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia, akan bergabung dengan Rusia.
Baca Juga: PBB Kecam Ulah Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina, Tegaskan Tak Memiliki Kekuatan Hukum
Pencaplokan itu akan diresmikan dalam upacara yang akan dihadiri Putin. Pada upacara peresmian tersebut, Putin akan memberikan pidato utama.
Peskov mengungkapkan bahwa perwakilan dari wilayah-wilayah tersebut akan menandatangani kesepakatan untuk bergabung dengan Rusia di Kremlin.
Aneksasi itu akan dilakukan tak lama setelah pejabat-pejabat di wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, mengatakan penduduk memilih ingin bergabung dengan Rusia pada referendum yang dibuat Kremlin.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.