MOSKOW, KOMPAS.TV - Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill dari Moskow menyatakan bahwa tentara Rusia yang mati bertugas di Ukraina akan disucikan segala dosanya. Uskup itu menyebut para serdadu yang tewas mengorbankan diri bagi orang lain.
“Kita tahu bahwa hari ini banyak yang mati di medan perang destruktif ini. Gereja berdoa agar perang ini berakhir secepat mungkin, sehingga korban saudara yang saling bunuh dalam perang antarsaudara ini bisa sesedikit mungkin,” kata Patriark Kirill dikutip Associated Press, Selasa (27/9/2022).
Agamawan berusia 75 tahun itu bicara hanya beberapa hari usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk menambah kekuatan tempur di Ukraina.
Baca Juga: Gereja Ortodoks Ukraina Deklarasikan Independensi dari Rusia, Kecam Sikap Patriark Kirill Moskow
Patriark Kirill sendiri dikenal sebagai salah satu sekutu terpenting Vladimir Putin. Gereja Ortodoks Rusia pun mendukung kebijakan invasi ke Ukraina yang diluncurkan sejak akhir Februari lalu.
Hal tersebut membuat Gereja Ortodoks Ukraina memutuskan afiliasi dengan Rusia pada Mei lalu. Sebelumnya, gereja ini terafiliasi dengan Patriarkat Moskow yang dipimpin Kirill.
Patriark Kirill menyebut, tentara Rusia yang mati di Ukraina terikat sumpah untuk menunaikan tugas, sehingga setara dengan pengorbanan.
“Pada saat bersamaan, Gereja menyadari bahwa jika seseorang, didorong oleh rasa tanggung jawab, kebutuhan untuk menuntaskan sumpah, tetap setia dengan panggilannya dan mati dalam barisan tugas militer, maka tidak diragukan lagi bahwa dia melakukan tindakan yang setara dengan sebuah pengorbanan,” kata Kirill.
“Dia mengorbankan diri untuk orang lain. Karena itu kami yakin bahwa pengorbanan ini membersihkan segala dosa yang pernah dilakukan seseorang,” pungkas dia.
Baca Juga: Rusia Akui Banyak Masalah Dalam Mobilisasi Tentara untuk Perang Ukraina
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.