Rumor Xi Jinping Dikudeta dan Jadi Tahanan Rumah, Pakar China Angkat Bicara

BEIJING, KOMPAS.TV - Rumor Presiden China Xi Jinping dikudeta dan menjadi tahanan rumah menghebohkan media sosial China, Sabtu (24/9/2022).

Xi Jinping disebut telah menjadi tahanan rumah setelah kudeta militer yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Rumor yang berkembang kemudian menyebutkan Xi Jinping langsung ditahan setelah tiba dari pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).

Rumor kudeta tersebut muncul setelah adanya laporan pembatalan penerbangan besar-besaran, serta klaim kendaraan PLA bergerak menuju Beijing.

Baca Juga: Medsos Sebut Jenderal Li Qiaoming Bakal Gantikan Xi Jinping Jadi Presiden China, Siapa Dia?

Selain itu sejumlah laporan yang tak bisa diverifikasi mengungkapkan bahwa taka da penerbangan komersial di atas Beijing pada Sabtu.

Rumor itu beredar jelang Kongres Nasional Partai Komunis China ke-20, yang dijadwalkan pada 16 Oktober.

Pada kongres tersebut, Xi Jinping diharapkan bisa mengamankan posisi pemimpin negara untuk ketiga kalinya.

Namun, sejumlah pengamat China mengungkapkan bahwa tak ada tanda-tanda kudeta.

Mereka juga mengatakan apa yang diungkapkan di media sosial hanyalah sebuah rumor.

“Xi kemungkinan tengah menjalani karantina setelah kembali dari SCO. Tak ada kudeta. Sepertinya hampir semua media di India mengangkat rumor ini,” cuitan akun Twitter Aadil Bar yang mengaku seorang pakar China dikutip dari ABP Live.

Ia juga menepiskan teori pembatalan penerbangan di China.

“Tak ada pembatalan di mana pun. Lihat saja jumlah penerbangan yang masuk dan keluar China,” lanjutnya, sambil memperlihatkan peta penerbangan di China.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Analis Keamanan Nasional, Nitin A Gokhale.

Baca Juga: Rumor Xi Jinping Dikudeta dan Jadi Tahanan Rumah Merebak di Medsos, Pemerintah China Masih Bungkam

“Rumor mengenai kudeta di China, sepertinya hanyalah sekadar rumor,” cuitnya di mikroblog tersebut.

Penulis Gordon Chang, yang sebelumnya meyakini adanya kudeta, pun meralat ucapannya.

“Kurangnya berita dari #China selama beberapa jam terakhir memperkirakan bahwa rumor kudeta itu tidak benar,” ujarnya.

Namun, ia menegaskan adanya sesuatu yang tengah tak biasa sedang terjadi di dalam militer China, memperlihatkan adanya getaran di kepemimpinan Partai Komunis China.