MOSKOW, KOMPAS.TV - Kepolisian Rusia membubarkan aksi protes dan menangkap ratusan demonstran di berbagai kota di Rusia pada Sabtu (24/9/2022). Demonstrasi antiperang meletus di berbagai wilayah Rusia usai Presiden Vladimir Putin mengumumkan kebijakan mobilisasi parsial pekan ini.
Menurut OVD-Info, organisasi yang memantau penangkapan politis di Rusia, hampir 750 orang ditangkap dalam demonstrasi antiperang. Sebanyak 370 orang ditangkap di kawasan ibu kota Moskow. Sedangkan di St Petersburg, kota kelahiran Vladimir Putin, polisi menangkap 150 demonstran.
Bahkan, masih menurut OVD-Info, sebagian demonstran yang ditangkap masih di bawah umur.
Associated Press melaporkan, kepolisian diterjunkan ke kota-kota tempat protes direncanakan oleh kelompok oposisi Vesna dan pendukung Alexei Navalny, oposisi yang kini dipenjara Kremlin.
Baca Juga: Penampakan Ruang Penyiksaan Rusia di Ukraina, Disebut Tempat Pasukan Putin Siksa Warga Sipil
Di beberapa tempat, polisi bergerak cepat menangkapi demonstran sebelum aksi protes dimulai.
Di Moskow, Sabtu (24/9), polisi mengerahkan kekuatan besar untuk mencegah demonstrasi. Polisi berpatroli di jantung kota dan memeriksa identitas orang yang lewat.
Polisi pun menangkapi orang-orang yang dianggap mencurigakan. Demonstran atau calon demonstran pria yang memenuhi syarat kemudian diberi panggilan untuk ikut mobilisasi ke Ukraina.
Sementara itu, di St Petersburg, sekelompok kecil demonstran sempat berunjuk rasa di pusat kota dan menyerukan agar Putin sendiri yang dikirim ke medan perang.
Di Novosibirsk, Siberia, lebih dari 70 orang juga dilaporkan ditangkap usai menyanyikan lagu era Uni Soviet yang menyerukan perdamaian.
Orang-orang yang menggelar aksi protes individual yang diizinkan seturut undang-undang di Rusia juga ditangkap.
Akhir pekan ini, gerak cepat polisi Rusia menindaklanjuti demonstrasi yang pecah segera seuasi Putin mengumumkan perintah mobilisasi parsial pada Rabu (21/9) lalu. Tengah pekan ini, di Moskow dan kota-kota lain, polisi menangkap lebih dari 1.300 orang.
Kementerian Pertahanan Rusia sendiri dilaporkan menghendaki 300.000 personel militer baru untuk membantu upaya perang di Ukraina.
Baca Juga: India Tegaskan Tetap Netral dalam Perang Rusia-Ukraina, Disampaikan dalam Sidang Majelis Umum PBB
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.