SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Utara melanjutkan uji coba rudal balistik jarak dekat mereka dengan meluncurkan rudal jarak pendek menuju perairan timur negara itu.
Peluncuran rudal balistik tersebut dilakukan Minggu (25/9/2022), dan membuat tensi di semenanjung Korea semakin panas.
Uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara tersebut diungkapkan oleh militer Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal diluncurkan dari sebelah barat Kota Taechon, dan terbang 600km dengan ketinggian 60km, sebelum mendarat di perairan lepas pantai timur Korea Utara.
Baca Juga: Penampakan Ruang Penyiksaan Rusia di Ukraina, Disebut Tempat Pasukan Putin Siksa Warga Sipil
Militer Korea Selatan mengutuk peluncuran rudal Korea Utara itu sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Korea Utara meluncurkan rudal balistik sebagai provokasi besar yang mengancam perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea dan komunitas Internasional,” bunyi pernyataan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dikutip dari The Guardian.
Korea Selatan sebelumnya mendeteksi tanda-tanda Korea Utara mempersiapkan menembakkan rudal balistik kapal selam (LSBM), Sabtu (24/9/2022).
Namun, pihak Amerika Serikat (AS) mengatakan peluncuran rudal balistik itu tak menjadi ancaman sebuah ancaman.
Baca Juga: Korea Utara Segera Uji Coba Rudal Balistik Berkemampuan Nuklir dari Kapal Selam
Komando AS di Indo-Pasifik mengungkapkan apa yang dilakukan Korea Utara itu tak menjadi ancaman langsung bagi personel atau wilayah AS, dan juga terhadap sekutu mereka.
Namun, mereka tetap menyoroti dampak destabilisasi dari program senjata nuklir dan rudal Korea Utara.
Peluncuran itu adalah yang terbaru dalam serangkaian senjata yang dilakukan Korea Utara pada tahun ini, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua dari jarak jauh.
Pada Mei lalu, Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik jarak pendek dari Sinpo, sebuah galangan kapal angkatan laut utama di Korea Utara.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.