KEDAH, KOMPAS.TV - Seorang pembeli nasi goreng di Malaysia dilaporkan penjualnya ke polisi setelah protes harga makanannya.
Pemilik restoran di Alor Setar, Kedah, Malaysia memutuskan “bertarung” melawan pembeli yang tak puas.
Hal itu terjadi setelah pembeli itu protes mengenai harga nasi goreng yang dibelinya, dan merekamnya serta mempostingnya di media sosial.
Pembeli itu mengungkapkan dalam keluhannya terhadap harga nasi goreng di restoran tersebut kepada lebih dari 100.000 pengikutnya di TikTok.
Baca Juga: Kabar Xi Jinping Dikudeta Gemparkan China, Dirumorkan Menjadi Tahanan Rumah
Dikutip dari World of Buzz, Jumat (23/9/2022), sang penjual menganggap pembeli itu telah memfitnah restoran dan makanannya.
Ia pun melaporkannya ke polisi dengan tuduhan gangguan, ancaman dan menghancurkan reputasi restorannya.
Sejak diposting, video di TikTok itu telah menyebar secara luas.
Dipercaya, sang pembeli membuat video itu untuk mengungkapkan ketidakpuasannya atas kualitas dari nasi goreng Pattaya seharga 9,50 ringgit atau setara Rp31.200, lewat aplikasi pesan antar.
Ditambah biaya antaran 4 ringgit, ia mengeluarkan 13.50 ringgit (Rp44.300) untuk makanan tersebut.
Ia pun merasa harga itu tak sepadan dengan nasi goreng yang hanya beris nasi, telur dadar dan sedikit saus.
Sumber : World of Buzz
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.