KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam kebijakan mobilisasi parsial yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan ini. Rusia dilaporkan akan merekrut 300.000 personel baru untuk membantu upaya perang di Ukraina.
Kecaman tersebut dilontarkan Zelenskyy dalam pidato malamnya. Kali ini, sang presiden berpidato dengan bahasa Rusia untuk berkata langsung ke audiens Rusia.
Menurutnya, mobilisasi parsial sekadar membuat warga Rusia “dibuang untuk mati” di Ukraina.
Baca Juga: Waduh! Pemberontak Pro-Rusia Paksa Warga Ukraina di Wilayah Pendudukan Pilih Aneksasi
Presiden berusia 44 tahun itu pun mendesak warga Rusia untuk menentang invasi yang diluncurkan Kremlin. Ia mengecam warga Rusia yang menyerah pada tekanan militer.
“Kalian (warga Rusia) sudah menjadi antek segala kejahatan ini (perang di Ukraina), pembunuhan dan penyiksaan warga Ukraina,” kata Zelenskyy dikutip Associated Press, Jumat (23/9/2022).
Kata Zelenskyy, usai kebijakan mobilisasi parsial, kesempatan warga Rusia untuk selamat adalah dengan “memprotes, melawan, kabur atau menyerah ke otoritas Ukraina.”
Kebijakan mobilisasi parsial sendiri ditanggapi dengan negatif oleh masyarakat Rusia. Seusai kebijakan ini diumumkan Putin pada Rabu (21/9) kemarin, tiket pesawat ke luar Rusia dilaporkan ludes terjual.
Selain itu, protes anti-perang juga meletus di Rusia. Menurut laporan organisasi hak asasi manusia OVD-Info, lebih dari 1.300 warga Rusia telah ditangkap terkait demonstrasi.
Masyarakat Rusia dilaporkan khawatir bahwa mobilisasi parsial ini akan berujung pada mobilisasi yang lebih luas.
Pada Kamis (22/9) lalu, Zelenskyy mengeklaim Rusia berencana memobilisasi hingga satu juta personel militer. Namun, Kremlin membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Cara Warga Rusia Hindari Dikirim ke Ukraina: Patahkan Kaki, Naik Sepeda hingga Masuk Penjara
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.