LONDON, KOMPAS.TV - Prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II di London, Inggris Raya pada Senin (19/9/2022) diawasi dengan salah satu operasi pengamanan terbesar sepanjang sejarah negara itu. Bahkan, tak hanya manusia yang dilibatkan dalam operasi, seekor burung elang juga terlibat.
Elang itu bernama Rufus. Ia secara khusus dipelihara oleh otoritas Gereja Westminster Abbey.
Pawang Rufus, Wayne Davis menyebut burung elang Harris itu telah mengamankan kompleks Westminster Abbey sejak Kamis (15/9) kemarin.
Kata Davis, Rufus berpatroli di sekitar Westminster Abbey untuk mencegah kawanan merpati mengganggu jalannya prosesi. Pasalnya, burung merpati dikhawatirkan bisa merusak alat-alat yang digunakan dalam operasi pengamanan.
Baca Juga: Pengamanan Pemakaman Ratu Elizabeth II Ekstra Ketat, Operasi 'Cincin Baja' Diberlakukan di Inggris
Menurut Davis, elang berusia 15 tahun itu telah membantu pihak Westminster Abbey sejak 1998 silam.
“Ini sureal. Saya belum pernah menyaksikan sesuatu semacam ini. Saya terlibat di Olimpiade (2012), Wimbledon, tetapi ini berbeda,” kata Davis dikutip Telegraph.
“Kami proaktif. Saya naik ke atap untuk mengontrol jumlah merpati. Dia (Rufus) biasanya mengenakan lonceng, tetapi mereka terlalu berisik jadi saya harus melepaskannya,” lanjutnya sambil membawa Rufus di kompleks Westminster Abbey, Senin (19/9).
Operasi pengamanan pemakaman Ratu Elizabeth II sendiri disebut sebagai operasi terbesar sepanjang sejarah kepolisian London.
Operasi ini melibatkan lebih dari 10.000 personel, dengan personel dari departemen-departemen lain di Inggris Raya turut diperbantukan.
Kepolisian mesti bekerja keras karena diperkirakan ada ratusan ribu hingga satu juta orang memadati London ketika upacara pemakaman Elizabeth II.
Selain itu, kepolisian juga mesti mengamankan sekitar 500 tamu penting luar negeri yang hadir. Ratusan ningrat, kepala negara, serta utusan pemerintahan diundang menghadiri prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II.
Baca Juga: Upacara Militer Iringi Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II di Westminster Abbey
Sumber : Kompas TV/Telegraph
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.