MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengecam pengiriman senjata Barat ke Ukraina, dan menyebut mereka sebagai kaki tangan dari kejahatan Kiev.
Deputi Perwakilan Permanen Utama Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengungkapkannya, Minggu (18/9/2022).
Ia menyoroti pengiriman artileri jarak jauh dan sistem roket ke Ukraina dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
“Memberikan artileri jarak jauh dan peluncur roket kepada rezim Kiev membuat mantan mitra kami, Barat, menjadi kaki tangan kejahatan Nazi-Ukraina terhadap warga sipil,” tulis Polyansky di Twitter dikutip dari TASS.
Baca Juga: Cara Elegan Rusia Tanggapi Ancaman Joe Biden, Balas dengan Sedikit Kata
“Sangat menjijikkan jika suplai senjkata menjadi proyek bisnis yang menguntungkan untuk AS dan Inggris. Di mana nilai-nilai Barat yang terkenal itu?” katanya.
Sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan penyerangan ke Ukraina dengan sebuatn “operasi militer khsusus”, Barat dipelopori AS dan Inggris memberikan bantuan ke Ukraina.
Putin mengaku bahwa operasi itu dilakukan berdasarkan permintaan dari pemimpin pemberonak pro-Rusia di Donbas.
Ia menekankan bahwa Moskow tak berencana menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan melakukan demiliterisasi dan denazifikasi ke negara itu.
Baca Juga: Rusia Tahan Jurnalis di Perbatasan saat Liputan, Sempat Tak Boleh Temui Pengacara Selama 5 Jam
Meski sempat gagal menduduki Kiev, Rusia cukup berhasil menduduki sejumlah wilayah di timur dan sebagian selatan Ukraina.
Namun, serangan balasan yang dilakukan Ukraina pada beberapa pekan terakhir membuat Rusia mulai kehilangan wilayah yang sempat didudukinya.
Pengiriman senjata dan artileri dari AS dan Inggris disebut berperan besar dalam kesuksesan tersebut.
HIMARS kiriman AS diyakini sebagai salah satu peralatan vital kesuksesan Ukraina kembali menduduki sejumlah wilayah di Kherson, kota penting pertama yang jatuh ke tangan Rusia di awal invasi.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.