Kompas TV internasional kompas dunia

Menteri Arab Saudi kepada Gus Yahya: Kerajaan Arab Saudi Ibarat Bagian Kepala bagi Tubuh Umat Islam

Kompas.tv - 17 September 2022, 09:47 WIB
menteri-arab-saudi-kepada-gus-yahya-kerajaan-arab-saudi-ibarat-bagian-kepala-bagi-tubuh-umat-islam
Ketum PBNU Gus Yahya bertemu Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi Sheikh Abdul Latif bin Abdul Aziz Al-Sheikh. (Sumber: LTN PBNU )
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

KAZAKHSTAN, KOMPAS.TV - Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi Sheikh Abdul Latif bin Abdul Aziz Al-Sheikh mengatakan, Kerajaan Saudi ibarat bagian kepala dari tubuh umat Islam di seluruh dunia.

Untuk itu, jika ingin mewujudkan perdamaian dan memerangi ekstremisme, sudah selayaknya Arab Saudi digandeng. 

Hal itu diungkapkan Sheikh Abdul Latif kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, di Kazakhstan, Jumat (16/9/2022). 

Pertemuan antara keduanya berlangsung di sela-sela Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional yang pertemuan terakhirnya ditutup di ibu kota Kazakhstan, dan dihadiri lebih dari 100 delegasi tokoh dan pemuka agama dari 60 negara di dunia.

Sheikh Abdul Latif menjelaskan kepada Gus Yahya, pemerintah Arab Saudi serius dalam upaya mewujudkan keamanan, perdamaian, dan kepentingan bersama seluruh masyarakat di dunia.

Dia juga memaparkan upaya-upaya yang dilakukan Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman dalam melayani umat Islam di dunia serta menjaga dua tanah suci dan orang-orang yang datang ke sana.

Menteri Urusan Islam Arab Saudi itu menekankan, Kerajaan Arab Saudi memerangi terorisme dengan tegas dan serius sebagai bagian dari komitmen Riyadh untuk menyebarkan paham moderasi beragama.

"Kerajaan Arab Saudi ibarat kepala bagi tubuh Islam, menargetkannya berarti menargetkan seluruh umat Islam di dunia," ungkap Sheikh Abdul Latif dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.TV, Sabtu (17/9/2022) pagi. 

Baca Juga: Gus Yahya Tegaskan PBNU Larang Politik Identitas: Kami TIdak Mau Memperparah Keadaan

Baca Juga: Undang Pemimpin Agama Dunia di R20 Bali, Gus Yahya: Sambut Satu Abad NU

PBNU Belajar ke Arab Saudi 

Sementara itu, Gus Yahya dalam pertemuan itu mengapresiasi posisi bergengsi Kerajaan Arab Saudi di dunia Islam dan kancah internasional, serta upayanya dalam melayani Islam dan umat Islam di dunia.

Apalagi, lanjutnya, Arab Saudi punya posisi historis bersama negara Indonesia sepanjang sejarah.

Gus Yahya menunjukkan keseriusan NU, organisasi yang melayani lebih dari 120 juta anggota, untuk belajar dari pengalaman Kementerian Urusan Islam Arab Saudi dalam menyebarkan moderasi beragama serta memerangi ekstremisme dan terorisme.


Dia juga menyampaikan kebanggaannya atas upaya yang dilakukan oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan di bawah kepemimpinan Syekh Abdul Latif bin Abdul Azizi Al-Sheikh dalam menyebarkan moderasi dan memerangi ekstremisme.

Gus Yahya menekankan bahwa pidato yang disampaikan oleh Syekh Abdul Lathif pada Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional sangat penting untuk mencapai perdamaian dan kerukunan, menyebarkan budaya hidup berdampingan secara damai dan menolak kekerasan.

Gus Yahya tidak lupa memuji upaya yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi dalam melayani seluruh umat manusia.

Dalam pernyataan persnya seusai pertemuan tersebut, Gus Yahya menilai Kerajaan Arab Saudi adalah negara terpenting di dunia Islam saat ini, melihat hal-hal positif yang didedikasikan kerajaan untuk masyarakat dunia. 

"Karena itu, Nahdlatul Ulama tertarik untuk menjalin kerja sama positif dan konstruktif dengan pemerintah Arab Saudi untuk kebaikan rakyat Indonesia," tutur Gus Yahya.

"Apa yang sudah dijelaskan dalam Kongres merupakan cita-cita semua bangsa dan negara yang memiliki niat baik yang sama. Kesimpulan yang telah dihasilkan Kongres itu perlu diadopsi dan diikuti oleh mereka untuk hidup di dunia yang damai dan beradab," sambungya. 

Ketua Umum PBNU itu menekankan bahwa kelompok-kelompok fanatik, teroris dan ekstremis tidak hanya terbatas pada masyarakat muslim dan dunia Islam, tetapi meluas ke seluruh umat manusia dan dunia.

Menurut dia, setiap orang memiliki tanggung jawab bersama untuk mencari solusi yang diperlukan untuk menyelesaikan fenomena ini. 

"Dari sini, NU serius bekerja sama dengan Kementerian Urusan Islam Kerajaan Arab Saudi untuk mencapai konsensus mengembangkan masa depan yang lebih baik antara komunitas muslim serta masyarakat dan negara-negara di dunia, melalui solusi-solusi substansial dan berkelanjutan terhadap permasalahan-permasalahan terorisme dan ekstremisme."




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x