LONDON, KOMPAS.TV - Keinginan warga Inggris untuk menghormati dan melihat peti mati Ratu Elizabeth II sehingga menimbulkan antrean panjang, ternyata menyulitkan pelayat lanjut usia.
Dilaporkan, banyak pelayat lanjut usia yang mengalami dehidrasi dan terjatuh saat mengantre.
Antrean panjang terjadi nyaris sejauh 5 kilometer (km), setelah 400.000 orang hendak melihat Ratu Elizabeth II disemayamkan di Aula Westminster pada empat hari ke depan.
Pemerintah Inggris memperingatkan bahwa antrean itu bisa memakan waktu selama 30 jam, dan mengimbau warga harus siap menunggu lama.
Baca Juga: Rusia Ngamuk Putin Tak Diundang ke Pemakaman Ratu Elizabeth II, Disebut Penghujatan dan Tak Bermoral
Namun seperti dikutip dari Mirror, ambulans St John dilaporkan telah merespons lebih dari 232 insiden di dalam antrean sejauh ini.
Penyelenggara dari pemerintahan dituduh tak mempromosikan opsi antrean yang bisa diakses oleh orang lanjut usia, berkebutuhan khusus, dan yang lemah.
Paramedis St. John mengatakan mereka telah merawat pasien yang pingsan, dehidrasi, jatuh, dan lecet.
Ambulans St. John mengungkapkan mereka telah merawat lebih dari 400 orang di antrean.
“Bagi mereka yang menunggu semalaman, cuaca mulai dingin, jadi bungkuslah diri dengan hangat,” ujar Direktur Medis Ambulans St. John, Dr Lynn Thomas.
“Pertimbangkan untuk membawa beberapa lapis pakaian tipis dan termal daripada jumper yang berat dan besar, karena ini dapat menarik panas dari tubuh Anda,” lanjutnya.
Baca Juga: Wow! Pria Arab Saudi Nikahi 53 Perempuan selama 43 Tahun, Klaim Upaya Cari Kebahagiaan
Ia juga menambahkan, selain mengenakan sepatu yang nyaman, Thomas juga sangat menyarankan mengemas plester blister untuk antisipasi.
Selain itu juga membawa makanan dan minuman untuk menghindari dehidrasi.
“Kami melihat banyak contoh orang pingsan, tetapi Anda juga dapat mengurangi risiko dengan memastikan makan dan minum teratur untuk membantu mengatur gula darah,” ucapnya.
“Jika Anda dalam pengobatan, pastikan membawa cukup obat-obatan, atau peralatan medis lainnya,” sambung Thomas.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.