BERLIN, KOMPAS.TV — Menteri Luar Negeri Jerman mendesak Kanselir Olaf Scholz untuk segera memutuskan apakah akan memasok Ukraina dengan tank-tank canggih buatan Jerman saat Ukraina berusaha merebut kembali lebih banyak wilayah yang direbutnya dari Rusia.
Seperti laporan Associated Press, Kiev mengatakan ingin mendapatkan tank Leopard-2 Jerman. Tetapi, Berlin sejauh ini menolak permintaan itu sambil mengirimkan persenjataan lain, seperti howitzer dan senjata anti-pesawat self-propelled.
Dalam sebuah wawancara dengan harian Frankfurter Allgemeine Zeitung yang diterbitkan Kamis (15/9/2022), Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan, keputusan untuk mengirimkan tank tempur modern ke Ukraina hanya dapat diambil bersama oleh koalisi tiga partai yang memerintah Jerman dan mitra internasionalnya.
"Tetapi dalam fase menentukan yang dihadapi Ukraina saat ini, saya juga tidak percaya itu adalah keputusan yang dapat ditunda lama," katanya.
Menteri Ekonomi Robert Habeck, sesama anggota Partai Hijau, juga mengatakan bahwa ia mengharapkan Jerman mengirimkan lebih banyak "senjata yang tepat" ke Ukraina dengan segera.
Partai Alternatif untuk Jerman sayap kanan, yang tidak berada di pemerintahan dan memiliki hubungan dekat dengan Moskow, sementara itu memperingatkan agar tidak menyediakan tank ke Ukraina.
"Perang Ukraina bukanlah perang kita," kata salah satu pemimpinnya, Tino Chrupalla.
Dia meminta Jerman untuk membuka pipa Nord Stream 2 sehingga negara tersebut dapat mengimpor gas dari Rusia.
Baca Juga: Kanselir Jerman Tuding Rusia Lakukan Pemerasan karena Tutup Aliran Gas ke Jerman, Putin Bantah Keras
Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman mengumumkan akan mengirim tambahan sistem dua sistem roket peluncuran ganda MARS II ke Ukraina, serta 50 kendaraan lapis baja DINGO.
Ada dua batch pengembangan utama dari tank Leopard 2, model asli hingga Leopard 2A4, yang memiliki armor turret atau menara baja menghadap vertikal, dan batch yang ditingkatkan, yaitu Leopard 2A5 dan versi yang lebih baru, yang memiliki armor appliqué turret berbentuk panah bersudut, bersama dengan pengembangan lainnya.
Semua model dilengkapi sistem kendali tembakan digital dengan pengukur jarak laser, meriam utama yang sepenuhnya stabil dan senapan mesin koaksial, serta peralatan pendeteksi dan penglihatan malam tingkat lanjut seperti pencitraan termal.
Tank Leopard 2 memiliki kemampuan untuk menyerang target bergerak saat melintas di medan yang kasar.
Indonesia saat ini merupakan pengguna aktif tank Leopard 2 buatan Jerman setelah mendapatkan 103 tank Leopard 2 dan 50 IFV Marder 1A3 pada tahun 2013.
Sejumlah 63 dari 103 tank Leopard 2 akan ditingkatkan oleh Rheinmetall ke standar Leopard 2RI, berdasarkan konsep peningkatan modular Revolusi Rheinmetall yang handal pada perang kota.
Leopard 2 Revolution atau Leopard 2RI merupakan varian upgrade dari Rheinmetall untuk tank Leopard 2A4 yang dibeli oleh Indonesia.
Upgrade termasuk armor AMAP dari IBD Deisenroth dan Rheinmetall Chempro, sistem pengendalian tembakan yang ditingkatkan, dan manajemen medan perang dan sistem kesadaran situasional.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.