MOSKOW, KOMPASTV - Rusia memerintahkan pasukannya mundur dari dua garis depan di Ukraina timur.
Perintah itu muncul karena terdesak serangan balik yang dilakukan militer Ukraina yang dilakukan di sejumlah wilayahnya yang diduduki Rusia.
Mundurnya pasukan Rusia, Sabtu (10/9/2022), menandai keuntungan signifikan bagi militer Ukraina, sejak kegagalan tentara Vladimir Putin merebut Kiev, Maret lalu.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengungkapkan alasan penarikan mundur pasukannya di dua garis depan.
Baca Juga: Serangan Balik, Zelenskyy Klaim Militer Ukraina Telah Rebut 2.000Km Persegi Wilayahnya dari Rusia
Dikutip dari Sky News, Konashenkov mengatakan tentara Rusia akan dikumpulkan lagi dari Balakliya dan Izyum, untuk menuju wilayah Donetsk di Donbas.
“Langkah ini dilakukan untuk mencapai tujuan sebenarnya dari operasi militer khusus, yaitu untuk membebaskan Donbas,” katanya.
Klaim Rusia mundur untuk berkonsentrasi pada Donbas mirip dengan pernyataan mereka saat menarik pasukannya dari Kiev dan Ukraina awal tahun ini.
Hal itu terjadi setelah mereka menghadapi perlawanan sengit Ukraina, dibantu oleh senjata Barat.
Komandan Angkatan Darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi menegaskan sejumlah kota Ukraina akan bisa direbut kembali.
Baca Juga: Sekutu Putin Ancam PBB Bisa Bubar seperti Liga Bangsa-Bangsa jika Hal Ini Terjadi
Syrskyi mengungkapkan hal itu setelah ia melihat bendera Ukraina dikibarkan dengan lagu nasional di kota kecil Banakliia, yang sudah bisa direbut kembali.
“Saya yakin ini bukanlah kota terakhir,” ujar Syrski.
“Di depan kami ada Kupiansk, yang setengahnya sudah direbut kembali oleh pasukan kami. Selain itu juga ada Izyum dan yang lainnya,” tambahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sendiri mengklaim lebih dari 2.000km persegi wilayah yang sempat diduduki Rusia sudah direbut pasukannya.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.