WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemerintah AS menawarkan hadiah senilai USD40.000 atau sekitar Rp590 juta bagi siapapun yang bisa menangkap kontraktor militer asal Malaysia berjuluk "Fat Leonard."
Pengumuman itu disampaikan pada Jumat (9/9/2022), selepas Leonard Glenn Francis, nama aslinya, menghilang beberapa minggu sebelum dijatuhi hukuman. Ia terbukti terlibat skandal penyuapan terbesar dalam sejarah militer AS.
Kurang lebih seminggu lalu, tepatnya Minggu (4/9) pagi, sekitar pukul 07.35 waktu setempat, Fat kabur dengan memotong gelang GPS di kakinya, merujuk keterangan US Marshals Service.
Baca Juga: 5 Poin Pernyataan Awal Raja Charles selepas Ratu Elizabeth II Wafat, Termasuk Mencintai Camilla
Tetangga rumah tempat Fat ditahan menyebut, beberapa hari sebelumnya ada truk yang datang dan pergi ke menuju rumah penahanan.
The U.S. Marshals San Diego Fugitive Task Force is actively searching for Leonard Francis, also known as “Fat Leonard,” the military contractor who pleaded guilty in 2015 of bribing Navy officials: https://t.co/qFEokbLjwG
— U.S. Marshals (@USMarshalsHQ) September 7, 2022
Fat telah diizinkan menjalani kurungan rumah, karena pertimbangan perawatan medis, sepanjang ia bekerja sama dengan jaksa penuntut. Dengan bantuannya, jaksa bisa memvonis 33 dari 34 terdakwa, termasuk lebih dari dua lusin perwira angkatan laut.
Warga negara Malaysia itu mengaku bersalah di pengadilan pada 2015, setelah menawarkan layanan prostitusi, hotel mewah, cerutu, dan suap lebih dari USD500.000 kepada pejabat angkatan laut dan lainnya.
Semua ia lakukan untuk membantu perusahaan kapal miliknya sendiri yang berbasis di Singapura, Glenn Defence Marine Asia Ltd atau GDMA.
Baca Juga: Kerajaan Inggris Pimpin 56 Anggota Negara Persemakmuran, Kebanyakan Eks Jajahan, Ada dari ASEAN
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.