BUDAPEST, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Hungaria, Viktor Orban mengungkapkan Barat gagal melemahkan Rusia.
Orban menegaskan meski sudah banyak sanksi baik dari Barat dan sekutunya diberikan ke Rusia, namun perang di Ukraina tak juga berakhir.
“11.000 sanksi saat ini telah diberikan ke Rusia, tapi perang masih terus berlanjut,” kata Orban, Kamis (8/9/2022), dikutip dari TASS.
Baca Juga: Menlu AS Antony Blinken Kunjungi Kiev Diam-Diam untuk Tegaskan Dukungan bagi Ukraina
“Usaha untuk melemahkan Rusia juga tak dimahkotai dengan kesuksesan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Hungaria menegaskan masih memiliki cukup gas untuk musim dingin.
Ia pun mengatakan dengan begitu tak perlu menghentikan produksi pabarik-pabrik di dalam negeri.
“Energi akan cukup untuk semua orang, dan mereka yang ingin berinvestasi dan memproduksi bisa datang dan berinvestasi di sini,” katanya.
Meski Hungaria merupakan anggota NATO dan Uni Eropa, namun Orban menentang sanksi khususnya sanksi terhadap penjualan BBM Rusia.
Hungaria memang sangat membutuhkan pasokan bahan bakar dari Rusia, untuk energi negaranya.
Hubungan Orban dengan Rusia sendiri tergolong mesra, di mana pemimpin Partai Fidesz itu kerap terlihat menyalahkan Ukraina atas serangan Rusia ke negara itu.
Bahkan ia menegaskan saat kembali menang pemilu pada April lalu bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky merupakan salah satu lawannya.
Baca Juga: Kelabui Tentara Rusia Kesepian, Hacker Ukraina Menyamar Jadi Perempuan untuk Hancurkan Markas Mereka
Hungaria sendiri telah menjalin kerja sama dengan Rusia terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mereka.
Untuk membalas sanksi yang diberikan NATO dan Eropa karena serangan ke Ukraina, yang dilakukan sejak 24 Februari lalu, Rusia memutuskan menutup pasokan gas ke Eropa.
Hal itu jelas menjadi masalah bagi sejumlah negara benua biru, karena Eropa akan mulai memasuki musim dingin.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.