SASKATCHEWAN, KOMPAS.TV - Pelaku penusukan massal yang bunuh 10 orang di Kanada akhirnya tewas setelah alami kecelakaan saat dikejar polisi.
Myles Sanderson 32 tahun, merupakan tersangka kasus penusukan massal, bersama saudaranya, Damian yang sudah tewas lebih dulu pada Senin (5/9/2022).
Dikutip dari Sky News, Kamis (8/9/2022), Sanderson ditemukan di dekat Kota Roshtern, di tengah Provinsi Saskatchewan.
Kepolisian Kanada (MCP) mengungkapkan menerima laporan kendaraan curian yang dikemudikan seseorang bersenjata pisau, yang ternyata adalah Sanderson.
Baca Juga: Pembunuhan Massal Kanada: 10 Orang Tewas Ditikam, Tokoh Masyarakat Adat Menduga Terkait Narkoba
Petugas kemudian menabrakkan kendaraan Sanderson keluar dari jalan ke artah selokan, dan ia berhasil ditahan.
Ia kemudian dibawa ke rumah sakit, tetapi meninggal tak lama kemudian.
Serangan yang diduga dilakukan Sanderson membuat 10 orang tetewas dan 18 orang lainnya terluka karena serangan di dan sekitar James Smith Cree Nations, komunitas adat di Provinsi Saskatchewan tengah, Minggu (4/9/2022).
Saat ini 10 korban dirawat di reumah sakit, dan tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Pada konferensi pers yang mengkonfirmasi kematian Myles Sanderson, Asisten Komisaris RCMP Rhonda Blackmore, mengatakan ia telah mengunjungi James Smith Cree Nation, rumah bagi 9 dari 10 korban.
Ia mengatakan banyak dari mereka yang telah menyaksikan trauma yang luar biasa.
Sebelumnya ratusan polisi melakukan perburuan yang besar terhadap Mules, dan saudaranya Damien Sanderson, yang kabur dari lokasi kejadian.
Damien sendiri ditemukan tewas di daerah berumput di James Smith Cree Nation, sehari kemudian.
Baca Juga: Mengerikan! 32 Orang Tewas Terjebak dalam Kebakaran Besar Bar Karaoke di Vietnam
Menurut polisi luka-luka yang ada di tubuhnya tak disebabkan oleh dirinya sendiri.
Petugas pun menggambarkan Myles Sanderson sebagai sosok bersenjata dan berbahaya, yang berkeliaran hingga Rabu (7/9/2022) malam.
Bagi sejarah Kanada modern, penusukan massal pada Minggu merupakan serangan yang paling mematikan.
Polisi mengatakan beberapa korban memang telah ditargetkan, sedangkan yang lainnya diserang secara acak.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.