YEREVAN, KOMPAS.TV - Armenia tak takut menerima sanksi Barat karena memilih mempertahankan kerja sama dengan Rusia.
Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan di Pertemuan Forum Ekonomi Timur (EEF), Rabu (7/9/2022).
Pashinyan menegaskan bahwa Armenia sangat membutuhkan Rusia untuk membentuk peluang baru.
“Menjadi takut bukanlah sikap yang sangat berguna,” ujar Pashinyan mengenai ancaman sanksi Barat jika ia melanjutkan kerja sama dengan Rusia dikutip dari TASS.
Baca Juga: Sempat Membantah, Ukraina Akhirnya Mengaku Serang Pangkalan Militer Rusia di Krimea
“Kita perlu bekerja untuk mengatasi ancaman yang muncul, dan mencoba tak hanya melihat peluang, tetapi juga bekerja memajukan prospek baru. Kami benar-benar bisa melihatnya saat ini,” ujarnya.
Pashinyan menambahkan kerja sama dengan Rusia sangat penting bagi Armenia, khususnya di sektor pangan dan energi.
“Terima kasih atas keputusan yang diambil Presiden dan Pemerintah Rusia, kami bisa menangani ancaman ini bersama,” tuturnya.
“Akan sangat sulit bagi Armenia untuk mengatasi keadaan saat ini sendirian,” tuturnya.
Pashinyan pun menegaskan dirinya sangat terkesan dalam kecepatan Moskow untuk menanggapi permintaan Yerevan.
Baca Juga: Zelenskyy Girang Ukraina Rebut Kembali Wilayahnya yang Diduduki Rusia: Ini Berita Bagus
Rusia saat ini memang tengah didera sejumlah sanksi Barat, atas ulah mereka melakukan penyerangan ke Ukraina, yang dimulai pada Februari lalu.
Sanksi tersebut, salah satunya adalah sanksi ekonomi yang membuat Rusia diembargo dan kesulitan untuk menjual komoditas negaranya ke negara-negara Eropa.
Barat juga mengancam akan memberi sanksi bagi negara-negara yang tetap melakukan kerja sama dengan Rusia.
Rusia sendiri bergerak dengan menghentikan pasokan gas, yang menjadi komoditas terbesarnya ke Eropa.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.