CANBERRA, KOMPAS.TV - Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta tiba di Australia pada Selasa (6/9/2022) untuk melakukan kunjungan ke pemerintahan Australia yang kini dipimpin Perdan Menteri Anthony Albanese. Ramos-Horta dilaporkan akan membahas kesepakatan ladang gas besar yang krusial bagi Dili.
Associated Press melaporkan, Timor Leste optimistis bisa memecah kebuntuan 20 tahun tentang penggarapan ladang gas Greater Sunrise, blok yang menyimpan gas alam senilai 50 miliar dolar AS di perairan antara Timor Leste dan Australia.
Pangkal kebuntuan ini adalah Dili ingin memompa gas alam cair (LNG) ke pesisir selatan Timor Leste. Sedangkan Canberra menghendaki gas dikirim ke hub ekspor LNG yang sudah ada di Darwin, utara Australia.
Timor Leste bersikeras gas dikirim ke wilayahnya agar memperoleh kebermanfaatan ekonomis lebih bagi negara yang hampir setengah populasinya hidup di bawah angka kemiskinan ekstrem tersebut.
Australia dan Timor Leste selama ini menikmati bagi hasil dari ladang gas Bayu-Undan di Laut Timor yang dikirim ke Darwin sejak 2006. Namun, ladang gas ini diperkirakan habis pada tahun ini.
Baca Juga: Begini Kondisi Dua Teman Mahasiswa Timor Leste yang Tewas Dianiaya di Yogyakarta
Tanpa pendapatan minyak dan gas tambahan, dana negara Timor Leste sebanyak 19 miliar dolar AS diperkirakan akan habis dalam kurun satu dekade.
Untuk mengolah gas alam dari Greater Sunrise, Timor Leste mesti memiliki kilang LNG sendiri. Pemerintahan Ramos-Horta telah menjajaki sejumlah mitra potensial untuk pembangunan kilang LNG tersebut.
Negara-negara mitra yang dipertimbangkan pemerintahan Ramos-Horta adalah China, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan.
Perusahaan Australia yang ingin mengolah gas Greater Sunrise, Woodside Energy keberatan dengan rencana Ramos-Horta mengirim gas ke Timor Leste.
Walaupun ladang gas itu lebih dekat ke Timor Leste, pihak Woodside menyebut terdapat potensi masalah teknis jika LNG dikirim ke negara itu.
Woodside pun menyinggung perjanjian perbatasan maritim yang diteken Australia dan Timor Leste pada 2018 lalu.
Dalam perjanjian tersebut, Timor Leste akan menerima 80% pendapatan dari Greater Sunrise jika gas dikirim ke Australia. Sebaliknya, jika gas dikirim ke pesisir Timor, pendapatan yang akan diterima Dili 70%.
Perjanjian tersebut juga memberi Australia kekuatan veto untuk menolak mitra yang mungkin dipilih Timor Leste untuk mengolah gas Greater Sunrise.
Baca Juga: Indonesia Nyatakan Masuknya Timor Leste ke ASEAN adalah Prioritas
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.