LONDON, KOMPAS.TV - Liz Truss resmi menjadi perdana menteri Inggris Raya usai menghadiri audiensi dengan Ratu Elizabeth II di Puri Balmoral, Skotlandia, Selasa (6/9/2022). Selain melantik Truss, Ratu Elizabeth II juga menerima pengunduran diri Boris Johnson dalam kesempatan ini.
Usai pertemuan dengan ratu, Truss pun resmi menjadi perdana menteri ke-56 sekaligus perdana menteri perempuan ketiga sepanjang sejarah Inggris Raya.
Ratu Elizabeth II meminta Truss membentuk pemerintahan baru. Politikus 47 tahun itu pun diyakini akan segera kembali ke London dan akan berpidato sebelum membentuk kabinet baru.
Menurut laporan The Guardian, selain Truss, Johnson bersama istrinya juga menemui Ratu Elizabeth II di Balmoral.
Johnson sendiri telah berpidato di kantor perdana menteri Inggris Raya, Downing Street, dan berikrar akan tetap setia serta mendukung Truss setelah mundur.
“Izinkan saya mengatakan bahwa saya sekarang seperti suatu roket pendorong yang telah menuntaskan fungsinya. Saya sekarang dengan lembut akan memasuki kembali atmosfer diam-diam tercebur di suatu sudut tidak diketahui dan terpencil di Pasifik,” kata Johnson.
Baca Juga: Inilah Profil Liz Truss, Perdana Menteri Baru Pewaris Margaret Thatcher yang Ingin Guncang Inggris
Liz Truss dipilih menjadi perdana menteri usai memenangi voting kandidat pemimpin Partai Konservatif, mengalahkan Rishi Sunak pada Senin (5/9) kemarin.
Partai Konservatif menunjuk pemimpin sekaligus perdana menteri baru usai Boris Johnson didepak karena tersandung berbagai skandal.
Truss pun mesti menghadapi sederet tantangan sebagai PM baru, mulai krisis biaya hidup hingga perang Rusia-Ukraina.
Pada hari pertama menjabat, Truss diperkirakan akan mengumumkan rencana untuk menghadapi krisis biaya energi.
Truss dan sekutu politiknya dilaporkan telah membahas paket senilai 100 miliar paun untuk membekukan tagihan energi masyarakat.
Paket bantuan itu dilaporkan akan turun paling cepat pada Kamis (8/9) mendatang.
Liz Truss diperkirakan akan mengumumkan pelantikan pejabat kunci di kabinetnya pada Selasa (6/9) sore atau malam waktu setempat.
Ia diperkirakan akan menunjuk loyalisnya untuk posisi penting seperti James Cleverly untuk pos Menteri Luar Negeri dan Suella Braverman untuk pos Menteri Dalam Negeri.
Akan tetapi, terdapat sejumlah posisi yang dilaporkan belum terisi menyusul perselisihan dengan faksi rival Truss di Partai Konservatif. Posisi yang belum terisi antara lain ada di jabatan menteri transportasi, kebudayaan, pendidikan, dan urusan Irlandia Utara.
Baca Juga: Inggris Yakin Tentara Rusia Hadapi Krisis Moral, Disebut karena Bayaran Rendah
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.