ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Banjir di Pakistan yang terjadi saat ini menjadi yang terparah, mengingat banjir bandang karena hujan monsun itu biasa terjadi di sana.
Saking parahnya, banjir bandang tersebut bahkan terlihat hingga luar angkasa.
Di Pakistan pada Juni hingga September, nyaris dipastikan hujan deras membuat Pakistan mengalami banjir.
Namun, pada tahun ini, hujan tak pernah berhenti. Bahkan, korban tewas karena banjir sudah melebihi 1.000 jiwa.
Baca Juga: Badan Amal Inggris Sarankan Orang Afrika Makan Ulat, Lalat, hingga Belalang untuk Atasi Kelaparan
Satelit bahkan mampu mendokumentasikan banjir parah bersejarah itu dari luar angkasa.
Citra satelit Maxar dan NASA menunjukkan betapa besarnya banjir monsun tahun ini.
Dikutip dari New York Post, NASA mengatakan, ini adalah jumlah air terjun yang cukup besar jika dibandingkan dengan data selama 30 tahun.
Menurut NASA, beberapa provinsi telah menerima lima hingga enam kali lebih banyak rata-rata hujan deras.
Ini adalah jumlah yang mengejutkan berdasarkan data 30 tahun, termasuk bencana banjir monsun paling mematikan di 2010, di mana 2.000 orang terbunuh.
Baca Juga: Mikhail Gorbachev Dimakamkan secara Sederhana: Tanpa Kehadiran Putin dan Upacara Kenegaraan
Perubahan iklim yang menyebabkan salju gunung dan gletser yang mencair menambah masalah.
Menurut NASA, Pakistan memiliki konsentrasi es gletser tertinggi di luar wilayah kutub.
Mencairnya gletser dan derasnya hujan monsun, menumpuk di anak sungai pegunungan dan dengan cepat menurun, membentuk tanah longsor.
Departemen Meteorologi Pakistan memperkirakan musim hujan monsun akan menurun pada akhir September.
Sumber : New York Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.