Iran Ketahuan Curi Kapal Nir-Awak Milik Amerika Serikat di Teluk Arab, AS Tetap Waspada

WASHINGTON, KOMPAS.TV - US Central Comando atau Pusat Komando Amerika Serikat (AS) merilis pernyataan terkait tindakan Iran yang berupaya mencuri kapal nirawak miliknya di Teluk Arab, Rabu (31/8/2022).

Tercantum di laman resmi, kejadian berlangsung pada Minggu (29/8) waktu setempat, ketika Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGCN) ketahuan menarik kapal Saildrone Explorer.

Melihat asetnya diambil paksa, kapal patroli USS Thunderbolt (PC 12) yang sedang beroperasi di lokasi serupa segera merespons. 

Sebagai bentuk dukungan, AS juga meluncurkan MH-60S Sea Hawk dari Helicopter Sea Combat Squadron 26 yang berbasis di Bahrain, untuk menuju ke lokasi.

Laksamana Madya Brad Cooper, komandan Komando Pusat Pasukan Angkatan Laut AS, menyebut tindakan Iran tidak profesional.

"Tindakan IRGCN sangat mencolok, tidak beralasan, dan tidak konsisten dengan perilaku pasukan maritim profesional," kata Cooper dalam rilis.

"Pasukan angkatan laut AS tetap waspada dan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional, sembari mempromosikan tatanan internasional yang berbasis aturan di seluruh kawasan ini," imbuhnya.

Baca Juga: 11 Tahun sejak Bencana Nuklir Fukushima, Akhirnya Warga Boleh Kembali ke Rumah

Setelah tertangkap basah mencuri kapal nirawak milik AS, IRCGN melepaskan kapal itu dan meninggalkannya empat jam berselang. Pasukan AS melanjutkan patroli laut tanpa adanya insiden berarti.

Saildrone Explorer merupakan kapal nirawak milik AS yang dilengkapi sensor, radar, dan kamera untuk navigasi serta pengumpulan data. Teknologi ini tersedia secara komersial dan tidak menyimpan informasi sensitif maupun rahasia.

Baca Juga: Flightradar24: Alat Gratis Lacak Penerbangan Seluruh Dunia, Ini Cara Pakai di HP