LONDON, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Inggris ternyata sudah mengeluarkan peta tempat Rusia akan kalah di Ukraina.
Peta baru tersebut dikeluarkan Kementerian Pertahanan Inggris, Kamis (25/8/2022).
Dikutip dari Newsweek, peta itu menunjukkan apa yang digambarkan sebagai “Kemungkinan Kemajuan Ukraina”.
Peta itu memperlihatkan kemungkinan tersebut terjadi di tiga titik di sepanjang garis depan perang, dengan anak panah yang menunjukkan arah kemajuan.
Baca Juga: Kedubes Rusia Kecam Tuduhan Penjahat Perang dari AS, Menyebutnya Sebuah Kepalsuan
Salah satu lokasi yang diperkirakan bakal jadi tempat kekalahan Rusia adalah di wilayah timur laut Kharkiv, didorong ke bawah dan sedikit ke timur, kira-kira menuju kota Izyum, yang diduduki Rusia.
Hamparan tanah di sebelah Izyum juga ditandai di peta sebagai daerah yang diperebutkan.
Kemajuan Ukraina keduanya, terlihat mendoroang dari bagian tengah Dnipropetrovsk di tenggara Ukraina, menuju wilayah yang diduduki Rusia di Kherson selatan.
Lokasi kekalahan Rusia yang terakhir dimulai di area tengah wilayah Mykolaiv selatan dan mendorong ke bawah menuju tanah yang diduduki Rusia di bagian bawah wilayah itu.
Untuk kemungkinan kemajuan pasukan Ukraina di Dnipropetrovsk dan Mykolaiv, panah menunjuk langsung ke wilayah-wilayah yang diperebutkan.
Saat ini perang di Ukraina telah mencapai waktu 6 bulan pada Rabu (24/8/2022), membuat kemungkinan merang Rusia menjadi tak jelas.
Sebelumnya dilaporkan Presiden Rusia, Vladimir Putin diharapkan bisa cepat mencapai kemenangan saat meluncurkan serangan pada 24 Februari.
Penilaian territorial Ukraina menunjukkan pasukan Putin masih mengendalikan bentangan wilayah di bagian timur dan selatan negara itu.
Baca Juga: Kabar Gembira! Rusia Siap Lakukan Pembicaraan Negosiasi dengan Ukraina, tapi Ada Syaratnya
Tetapi kemungkinanm kemajuan Ukraina yang diperlihatkan dalam peta yang dibuat Inggris, berpotensi mengurangi keuntungan Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu sempat mengatakan militer Rusia memperlambat kecepatan serangan, sebagai langkah melindungi warga sipil.
Mereka menggambarkan Shoigu sebagai “Raja dari Niat dan Sikap Baik”.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.