LONDON, KOMPAS.TV - Hampir 2.000 buruh pelabuhan kontainer terbesar di Inggris Raya akan menggelar mogok kerja delapan hari mulai Minggu (21/8/2022). Para buruh menuntut upah layak di tengah krisis dan inflasi yang mengimpit kehidupan ekonomi.
Mogok kerja massal ini dilakukan oleh buruh-buruh di Pelabuhan Felixstowe, pesisir timur Inggris.
Associated Press melaporkan, pelabuhan tersebut menangani sekitar empat juta kontainer per tahun dari 2.000 kapal. Jumlah itu hampir setengah dari total muatan kargo yang masuk ke Inggris Raya.
Baca Juga: Sri Lanka Memanas, Krisis Ekonomi Picu Mogok Nasional Tuntut Pemerintah Mundur
Serikat pekerja pelabuhan, Unite menuduh perusahaan induk Pelabuhan Felixstowe, CK Hutchison Holding Ltd. memprioritaskan keuntungan dibanding membayarkan upah layak ke buruh.
Sementara itu, pihak pelabuhan mengaku “kecewa” bahwa Unite tidak “datang ke meja untuk berunding secara konstruktif demi mencari resolusi.”
Mogok kerja buruh pelabuhan ini disebabkan oleh krisis biaya hidup terparah di Inggris Raya selama berdekade-dekade.
Data terkini menunjukkan inflasi mencapai 10,1%, tertinggi selama 40 tahun terakhir.
Semakin banyak warga Inggris Raya kesulitan menghadapi harga pangan dan energi yang melambung. Standar upah negara itu urung mengimbangi naiknya biaya hidup.
Krisis biaya hidup membuat berbagai serikat pekerja di Inggris Raya merencanakan mogok kerja massal.
Inggris Raya masih menghadapi gangguan transportasi usai ribuan buruh perusahaan kereta mogok kerja. Hanya satu dari lima layanan kereta di negara itu yang diyakini akan beroperasi pada akhir pekan ini.
Di lain sektor, buruh pos, pengacara, buruh pengambil sampah, dan staf British Telecom turut akan menggelar mogok kerja per akhir Agustus.
Baca Juga: Inggris Puji Indonesia Membuat Perang Ukraina Dibicarakan di G20, Tapi Kecam Kehadiran Putin
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.