MOGADISHU, KOMPAS.TV - Kelompok milisi Al-Shabab dilaporkan masih bertahan Hotel Hayat di Mogadishu, Somalia per Sabtu (20/8/2022) malam waktu setempat.
Hingga berita ini diturunkan, korban jiwa akibat serangan kelompok ekstremis itu pun bertambah menjadi 20 orang. Setidaknya 40 orang mengalami luka-luka akibat serangan ini.
Milisi Al-Shabab menyerang dan menduduki hotel mulai Jumat (19/8) malam waktu setempat.
Milisi terlibat baku tembak selama berjam-jam dengan aparat keamanan.
Baca Juga: Militan Somalia Al-Shabaab Serang dan Duduki Hotel Terkenal, Klaim Tembaki Semua Orang
Associated Press melaporkan, serangan itu berawal dari ledakan di luar hotel. Kemudian, milisi menyerbu hotel dan mulai membuka tembakan.
“Kami sedang minum teh dekat lobi hotel ketika kami mendengar ledakan pertama, diikuti tembakan. Saya segera merangsek ke ruang hotel di lantai bawah dan mengunci pintu,” kata Abdullahi Hussein, salah satu saksi mata.
“Para milisi langsung naik ke atas dan mulai menembak. Saya berada di dalm ruangan hingga aparat keamanan datang dan menyelamatkan saya,” lanjutnya.
Hussein mengaku saat dievakuasi melihat “sejumlah jasad terbaring di lantai luar ruangan resepsionis hotel.”
Per Sabtu (20/8) malam waktu setempat, pasukan Somalia masih berupaya mengakhiri pengepungan. Milisi dilaporkan dalam kondisi terjepit dengan sisa-sisa anggota yang bertahan di lantai atas hotel.
Belum ada kejelasan mengenai identitas korban serangan Al-Shabab. Kebanyakan di antarnya diyakini warga sipil yang mengunjungi hotel.
Direktur Rumah Sakit Madina Mogadishu, Muhammad Abdirahman mengaku ada 40 korban luka yang dibawa ke fasilitasnya. Sembilan di antaranya telah diperbolehkan pulang, sedangkan lima orang dirawat di ICU dalam kondisi kritis.
Kelompok ekstremis Al-Shabab sendiri telah mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Kelompok teror yang terkait Al-Qaida itu disebut-sebut sebagai kelompok ekstremis Islam paling mematikan di Afrika.
Baca Juga: Parlemen Somalia Pilih Presiden Baru dalam Pemilihan yang Dijaga Sangat Ketat
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.