LONDON, KOMPAS.TV - Seorang perempuan China mengaku ditangkap dan ditahan polisi gara-gara memakai pakaian tradisional Jepang, kimono. Polisi menuduhnya “mencari gara-gara dan memprovokasi masalah” karena memakai kimono lalu berfoto-foto di tempat umum.
Menurut laporan The Guardian, Selasa (16/8/2022), insiden ini diketahui terjadi di Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, timur China, Senin (15/8).
Perempuan itu mengenakan kimono dan wig untuk keperluan cosplay karakter manga Summer Time Rendering.
Insiden ini terekam oleh si cosplayer yang melakukan sesi foto bersama seorang fotografer. Ketika mengantre makanan, seorang polisi mendatangi mereka.
“Jika kamu di sini mengenakan Hanfu, saya tidak akan mengatakan ini. Namun, kamu mengenakan kimono? Sebagai orang China? Kamu itu orang China? Atau bukan?” hardik personel kepolisian tersebut.
Hanfu sendiri merupakan istilah untuk pakaian tradisional China era Dinasti Han.
Baca Juga: Keren! China Hadirkan Kantin untuk Gajah, Cegah Konflik dengan Manusia
Video ini kemudian viral di media sosial China, dipirsa puluhan juta pengguna. Video berakhir ketika personel itu menggiring perempuan itu.
Perempuan itu mengaku tengah mengantre makanan di suatu jalan yang terkenal sebagai pusat restoran Jepang di Suzhou.
Perempuan itu mengaku dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi selama kurang lebih lima jam hingga pukul 13.00 waktu setempat.
Kata dia, polisi menyita dan menggeledah isi ponselnya. Kimono yang dipakainya juga disita.
Ia mengaku diberi tahu polisi bahwa ia sedang “dididik” dan dilarang membicarakan atau mengabarkan insiden ini di dunia maya.
Kepolisian Shuzou sendiri belum memberikan komentar resmi usai video viral penyitaan kimono tersebut.
A young Chinese woman was taken away by local police in Suzhou last Wednesday because she was wearing a kimono. "If you would be wearing Hanfu (Chinese traditional clothing), I never would have said this, but you are wearing a kimono, as a Chinese. You are Chinese!" pic.twitter.com/et8vWOferQ
— Manya Koetse (@manyapan) August 15, 2022
Di lain sisi, video itu memicu perdebatan sengit di media sosial China. Perdebatan insiden ini terseret ke arah topik nasionalisme yang tengah bangkit di China.
China dan Jepang sendiri memiliki riwayat menggelisahkan akibat invasi Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia Kedua. Keberingasan pendudukan Jepang tercatat dalam buku sejarah China selama berdekade-dekade belakangan.
Di ranah geopolitik, Beijing dan Tokyo juga terlibat persaingan regional. Terlebih lagi, Jepang semakin mendekatkan diri kepada Amerika Serikat (AS) seiring perilaku militer Beijing yang lebih asertif.
Baca Juga: Di atas Kapal USS Missouri Jepang Resmi Menyerah pada Sekutu, Indonesia Baru Merdeka
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.