NEW DELHI, KOMPAS.TV - Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji menjadikan India negara maju 25 tahun mendatang. Hal tersebut disampaikan sang PM dalam pidato memperingati 75 tahun kemerdekaan India dari Inggris Raya di New Delhi, Senin (15/8/2022).
Dalam pidatonya, politikus Partai Bharatiya Janata yang berhaluan konservatif itu pun berjanji akan mengentaskan jutaan warga dari total 1,4 miliar populasi India dari kemiskinan.
Narendra Modi berpidato dari Benteng Merah Delhi. Menurut pantauan Associated Press, politikus 71 tahun itu terlihat mengenakan serban berwarna putih dengan garis-garis oranye dan hijau sesuai bendera India.
Dalam pidatonya, Modi menyatakan bahwa dunia semakin mengandalkan India untuk bantu menyelesaikan isu-isu global.
Kata Modi, dalam 75 tahun terkini, bangsa India telah melalui berbagai periode naik turun dan melewati berbagai cobaan dengan ketangguhan dan kegigihan. Ia meminta rakyat menghapuskan kerangka pikir kolonial yang tersisa.
Modi menyebut India akan dipandu oleh prinsip kemandirian dan semangat kemitraan internasional untuk mencapai keunggulan di bidang sains dan teknologi, industri, serta mencapai keamanan pangan dan energi.
Baca Juga: Website Kostrad Diretas Indian Cyber Mafia, Sedang Ditangani Tim Siber TNI AD
Menurutnya, investasi senilai miliaran dolar AS telah mengalir ke India dan membantu negara ini menjadi hub manufaktur.
India sendiri disebut sebagai negara yang cukup maju di bidang teknologi informasi, farmasi, ilmu antariksa, serta energi nuklir untuk kepentingan sipil.
Modi menyatakan bahwa jutaan orang di seantero India memperingati 75 tahun kemerdekaan dengan menaikkan bendera nasional berwarna oranye, putih, dan hijau di rumah-rumah dan tempat usaha sebagai bagian kampanye pemerintah “membangkitkan semangat patriotisme di setiap jiwa.”
Gedung-gedung pemerintahan seperti gedung parlemen, istana kepresidenen, monumen nasional pun dihiasi sorotan cahaya sewarna bendera India untuk merayakan kemerdekaan.
Meskipun demikian, di balik kemegahan perayaan, pemerintahan Narendra Modi tak luput dari kritik. Kalangan oposisi menuding pemerintah sengaja tak melibatkan oposisi dalam perayaan.
Modi pun disebut tak mengindahkan kritik dan pendapat pakar mengenai melencengnya haluan pemerintahannya dari komitmen yang dibuat sejak berkuasa pada 2014.
Berbagai kalangan menuduh Modi menggunakan populisme untuk mengikis kebebasan demokrasi dan menyibukkan diri dengan agenda-agenda nasionalis Hindu.
Baca Juga: Gugat Kekurangan Kembalian Rp3.700, Pria India Ini Rela Hadapi 120 Sidang selama 22 Tahun dan Menang
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.