BEIJING, KOMPAS.TV - Gelombang baru Covid-19 di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China, membuat 2.003 wisatawan terjebak di wilayah itu per Sabtu (13/8/2022) malam waktu setempat.
Hal tersebut disampaikan Biro Pariwisata dan Kebudayaan Xinjiang pada Minggu (14/8) sebagaimana dikutip Antara.
Wilayah Xinjiang sendiri diterpa gelombang kasus positif Covid-19 baru sejak awal Agustus.
Kebanyakan wisatawan yang terjebak dilaporkan berada di objek-objek wisata musim panas di Prefektur Ili, Kota Turban, Kota Kashgar, dan Kota Urumqi.
Akibat merebaknya Covid-19, otoritas terkait pun menginstruksikan pelaku wisata untuk meringankan beban wisatawan.
Deputi Direktur Biro Pariwisata dan Kebudayaan Xinjiang Yan Naimin meminta pihak pengelola hotel dan agen perjalanan wisata setempat mengembalikan uang muka konsumen. Uang muka diminta dikembalikan tanpa potongan apa pun karena liburan wisatawan mesti batal akibat pandemi.
Baca Juga: Melawat ke Xinjiang, Xi Jinping Sebut soal Islam dan Adaptasi Agama dengan Masyarakat Sosialis
Kebijakan peringanan telah berlaku di sejumlah tempat. Di Turban dan Kashgar, wisatawan yang terjebak hanya dikenai biaya sewa hotel separuh dari total.
Selain itu, kunjungan sejumlah rombongan wisatawan ke delapan kota dan 20 kabupaten atau distrik yang termasuk kategori berisiko tinggi Covid-19 telah dibatalkan.
China sendiri memberlakukan kebijakan ketat penanganan Covid-19. Hal tersebut membuat pemerintah Xinjiang segera mengambil tindakan ketat untuk membendung penyebaran Covid-19.
Per Sabtu (13/8) tengah malam, Xinjiang mencatatkan lima kasus positif Covid-19 dan 2.034 kasus tanpa gejala. Data komisi kesehatan setempat menunjukkan terdapat 150 wilayah berisiko tinggi dan 106 wilayah berisiko sedang di Xinjiang.
Sebelumnya, otoritas Xinjiang telah mengevakuasi sekitar 92.000 wisatawan dari 15 objek wisata berbintang lima sejak 2 Agustus 2022 untuk dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Baca Juga: Infeksi Covid-19 di Negara Kecil Pasifik Meningkat Pesat, Hitungan Hari dari Penyebaran Pertama
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.