KAIRO, KOMPAS.TV — Kebakaran melanda sebuah gereja Ortodoks Koptik di Kairo, Mesir, Minggu (14/8/2022). Api langsung membesar dan memenuhi gereja dengan asap hitam tebal dan menewaskan 41 jemaat, termasuk sedikitnya 15 anak-anak.
Di antara korban anak-anak terdapat tiga bersaudara, yaitu sepasang anak kembar berusia 5 tahun dan adik mereka yang berusia 3 tahun. Mousa Ibrahim, juru bicara Gereja Ortodoks Koptik, mengatakan bahwa korban lain adalah anak kembar tiga berusia 5 tahun, ibu, nenek dan bibi mereka juga termasuk di antara mereka yang tewas.
Baca Juga: Ekonomi Terpukul akibat Pandemi dan Perang Ukraina, Mesir Rombak Kabinet, Tunjuk 13 Menteri Baru
Uskup gereja, Abdul Masih Bakhit, juga termasuk di antara korban tewas. Saksi Emad Hanna mengatakan seorang pekerja gereja berhasil mengeluarkan beberapa anak dari fasilitas penitipan anak gereja.
“Kami naik ke atas dan menemukan orang mati. Dan kami mulai melihat dari luar bahwa asapnya semakin besar, dan orang-orang ingin melompat dari lantai atas,” kata Hanna.
"Kami menemukan anak-anak," beberapa mati, beberapa hidup, tambahnya.
Kebakaran terjadi ketika gereja sedang penuh sesak karena tengah menjalankan kebaktian. Beberapa jemaat yang terjebak melompat dari lantai atas gereja Martir Abu Sefein untuk mencoba melarikan diri dari kobaran api. “Mati, mati lemas, semuanya mati,” kata seorang saksi yang bernama Abu Bishoy, seperti dikutip dari The Associated Press.
Enam belas orang terluka, termasuk empat polisi yang terlibat dalam upaya penyelamatan. Penyebab kebakaran di gereja belum diketahui. Menurut polisi, penyelidikan awal menunjukkan adanya korsleting listrik.
Saksi mata mengatakan ada banyak anak di dalam gedung berlantai empat itu, yang memiliki dua fasilitas penitipan anak.
Baca Juga: Kebakaran di Gereja Koptik Kairo Mesir Tewaskan 41 Orang, Sebagian Anak-Anak
“Ada (korban) anak-anak, kami tidak tahu bagaimana cara menyelamatkan mereka,” kata Abu Bishoy. “Dan kami tidak tahu putra siapa ini, atau putri siapa itu,” tambahnya.
Daftar korban yang diperoleh The Associated Press menyebutkan terdapat 20 jenazah, termasuk 10 anak-anak, yang dibawa ke rumah sakit umum Imbaba. Sedangkan sebanyak 21 jenazah lainnya dibawa ke rumah sakit lain.
Menteri kesehatan negara itu mengatakan, asap dan jemaat yang berdesak-desakan ketika berusaha melarikan diri merupakan penyebab kematian. Kejadian itu adalah salah satu tragedi kebakaran terburuk di Mesir dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.