MOSKOW, KOMPAS.TV - Pengaruh Amerika Serikat (AS) terhadap Ukraina dianggap telah melampaui batas dalam menghadapi agresi militer Rusia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Departemen Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Darchiev, Sabtu (13/8/2022).
Mengenai keterlibatan itu, Darchiev menyebut Washington telah hampir menjadi pihak tersendiri dalam perang.
“Derajat pengaruh Washinton ke Kiev melampaui segala batas yang ada,” kata Darchiev kepada TASS.
“Di samping bantuan finansial dan militer berjumlah besar, dan juga dukungan moril untuk rezim (Presiden Ukraina) Zelenskyy, Amerika semakin menjadi pihak langsung konflik ini,” lanjutnya.
Baca Juga: Peringatan Bahaya untuk Ukraina, Rudal HIMARS dari AS untuk Perangi Rusia Diperkirakan Segera Habis
AS merupakan negara dengan bantuan militer terbesar ke Ukraina sejak perang separatis meletus pada 2014 silam.
Sejak aneksasi Krimea serta perang di Donetsk dan Luhansk, Washington telah menggelontorkan lebih dari 11,8 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan militer ke Ukraina.
Belakangan, AS pun meningkatkan bantuan militernya dengan memasok senjata canggih. Salah satunya adalah sistem roket artileri HIMARS yang disebut membantu Ukraina mengubah jalannya pertempuran.
Darchiev mengeklaim bahwa Kiev berkonsultasi dengan Washington lebih dulu sebelum menentukan target serangan HIMARS.
“Ternyata bahwa bombardier letal (bombardir yang mematikan) terhadap warga sipil di DPR dan LPR (dua entitas separatis pro-Rusia) dan di teritori Ukraina yang dibebaskan dilakukan setidaknya dengan persetujuan pusat pengambilan keputusan Amerika,” pungkas Darchiev.
Baca Juga: Sekutu Putin Ini Ramal Nasib Zelenskyy setelah Perang: Diadili atau Balik Jadi Komedian Kelas Dua
Sumber : Kompas TV/TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.