BEIJING, KOMPAS.TV - Pakar pertahanan memandang latihan militer China di dekat Taiwan sebenarnya bukan persiapan untuk perang.
Menurutnya akitivitas militer China yang dilakukan selama sepekan itu lebih kepada operasi pencegahan.
China melakukan latihan militer hanya selang sehari setelah Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi mendatangi Taiwan, Selasa (2/8/2022).
Latihan militer itu disebut sebagai tindakan protes China terhadap AS atas kedatangan Pelosi.
Baca Juga: Sempat Bergeming, Rusia Akhirnya Akan Bicarakan Pertukaran Tahanan dengan AS
Sebelumnya, AS selalu mengungkapkan mengikuti kebijakan “Satu-China”.
Namun, hubungan AS dengan Taiwan akhir-akhir ini malah semakin mesra.
“Ada narasi di luar sana bahwa apa yang mereka lakukan adalah indikasi penyatuan kuat Taiwan atau blokade,” ujar Direktur Penelitian Institut Studi Luar Angkasa China, Roderick Lee dikutip dari Financial Times, Jumat (12/8/2022).
“Tetapi hampir semua elemen yang dikomunikasikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) selama operasi, sejalan dengan apa yang mereka sebut aktivitas pencegahan,” ujarnya.
Berdasarkan Strategi Pertahanan Beijing, PLA selalu siap melakukan gerakan ofensif untuk bertahan menghadapi ancaman, namun mencari cara untuk mengontrol risiko eskalasi.
Menurut dokumen strategi itu, PLA telah jelas terlihat membedakan latihan tersebut dari kegiatan dilakukan di masa perang.
Baca Juga: Inggris Kecam China karena Panaskan Situasi Taiwan, Dubes China Dipanggil
Sebagian besar manuver PLA di sekitar Taiwan selama sepekan terakhir, terdaftar sebagai opsi aktivitas pencegahan dalam buku teks 2020 dari Universitas Pertahanan Nasional China.
Hal itu termasuk menunjukkan senjata baru dalam aksi dan perubahan dalam distribusi kekuatan, serta gerakan militer untuk membatasi musuh.
Di atas segalanya, pedoman pencegahan PLA menyerukan pesan yang kuat untuk menanamkan rasa takut akan perang pada musuh mereka, dan menjadi sebuah alat yang digunakan secara mencolok selama latihan yang terjadi baru-baru ini.
Beberapa hari terakhir, Komando Teater PLA mempublikasikan video dan gambar dari pejuang, kapal perang dan rudal, serta menggambarkan aktivitas mereka sebagai latihan untuk menyerang Taiwan atau menolak akses pasukan AS ke daerah itu.
Sumber : Financial Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.