Kompas TV internasional kompas dunia

Israel-Palestina Gencatan Senjata, Pembangkit Listrik di Gaza Aktif Kembali

Kompas.tv - 9 Agustus 2022, 10:58 WIB
israel-palestina-gencatan-senjata-pembangkit-listrik-di-gaza-aktif-kembali
Warga Palestina merayakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Gerakan Jihad Islam di Kota Gaza, Senin pagi, 8 Agustus 2022. (Sumber: The Associated Press.)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

GAZA, KOMPAS.TV — Gencatan senjata yang diberlakukan antara Israel-Palestina membuat pembangkit listrik satu-satunya yang ada Gaza kembali beroperasi Senin (8/8/2022). Israel pun mulai membuka kembali perbatasan ke Palestina.

Israel juga mencabut pembatasan keamanan pada komunitas Israel selatan setelah gencatan senjata yang dimediasi Mesir mulai berlaku Minggu malam.

Sejak Jumat hingga Minggu lalu, pesawat Israel telah menghantam sasaran di Gaza, sementara kelompok militan Jihad Islam Palestina yang didukung Iran menembakkan ratusan roket ke Israel.

Selama tiga hari pertempuran, 46 warga Palestina tewas, termasuk 16 anak-anak dan empat wanita, dan 311 terluka, kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Dua belas dari mereka yang tewas adalah militan Jihad Islam, satu dari kelompok bersenjata yang lebih kecil, dan dua adalah polisi yang berafiliasi dengan Hamas yang tidak ambil bagian dalam pertempuran, menurut faksi bersenjata.

Baca Juga: Pasukan Israel dan Gerilyawan Palestina Baku Tembak di Jalur Gaza

Israel memperkirakan total 47 warga Palestina tewas, termasuk 14 tewas oleh roket Jihad Islam yang gagal ditembakkan. Dikatakan bahwa 20 pejuang dan tujuh warga sipil tewas dalam serangan udara Israel dan enam kematian lainnya masih diselidiki.

Tidak ada warga Israel yang tewas atau terluka parah dalam pertempuran itu.

Kekerasan telah mengancam akan menjadi perang habis-habisan lainnya, tetapi dapat ditahan karena Hamas tetap di pinggir, mungkin karena takut akan pembalasan Israel dan terurainya pemahaman ekonomi dengan Israel, termasuk penerbitan izin kerja Israel yang menyediakan sumber vital bagi pendapatan bagi ribuan penduduk Gaza.

Israel dan Hamas telah berperang empat kali sejak kelompok itu menyerbu pada 2007. Bentrokan itu telah menelan korban yang mengejutkan di wilayah miskin yang berpenduduk 2,3 juta warga Palestina.

Kekerasan terbaru mungkin telah memperkuat nasib politik perdana menteri sementara Israel, Yair Lapid, yang tidak memiliki pengalaman memimpin operasi militer. Dia melancarkan serangan kurang dari tiga bulan sebelum pemilihan umum di mana dia berkampanye untuk mempertahankan jabatannya.

Baca Juga: Gaza Memanas, Rusia Minta Gencatan Senjata Dikembalikan dan Dukung Palestina Merdeka

“Semua tujuan kami tercapai,” kata Lapid, Senin. “Seluruh komando militer senior Jihad Islam di Gaza berhasil menjadi sasaran dalam waktu tiga hari,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Israel mulai membuka kembali penyeberangan ke Gaza untuk kebutuhan kemanusiaan dan mengatakan akan membuka sepenuhnya jika ketenangan terus berlanjut. Truk bahan bakar terlihat memasuki penyeberangan kargo utama dan menuju pembangkit listrik, yang ditutup Sabtu setelah Israel menutup penyeberangan.

Itu menambah kesengsaraan di puncak panasnya musim panas di wilayah itu, yang berada di bawah blokade Israel-Mesir dan menderita krisis listrik kronis yang membuat penduduk hanya memiliki beberapa jam listrik sehari.

Kehidupan ratusan ribu orang Israel terganggu selama kekerasan itu, bahkan ketika sistem pertahanan rudal Iron Dome yang canggih di negara itu mencegat banyak roket.
 




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x