Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Putus Pasokan Gas ke Latvia, Musim Dingin Berpeluang Mencekam

Kompas.tv - 30 Juli 2022, 20:18 WIB
rusia-putus-pasokan-gas-ke-latvia-musim-dingin-berpeluang-mencekam
Pipa gas di stasiun kompresor Atamanskaya, Svobodny, di Amur, Rusia. Gazprom Rusia, Sabtu (30/7/2022), mengatakan mereka menghentikan pengiriman ke Latvia dengan alasan terjadinya pelanggaran kontrak. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

MOSKOW, KOMPAS.TV - Perusahaan gas alam milik negara Gazprom Rusia mengatakan akan menghentikan pengiriman gas ke Latvia. Alasannya, ada pelanggaran kontrak.

Dalam sebuah pernyataan singkat, dilansir dari Associated Press, Sabtu (30/7/2022), raksasa gas Gazprom mengatakan pengiriman dihentikan karena Latvia melanggar "persyaratan untuk ekstraksi gas."  Namun Gazprom tidak menjelaskan secara rinci.

Pernyataan itu kemungkinan merujuk kepada adanya penolakan untuk memenuhi permintaan Rusia dalam pembayaran gas menggunakan rubel daripada mata uang lainnya.

Gazprom sebelumnya menangguhkan pasokan ke negara-negara Uni Eropa lainnya, termasuk Belanda, Polandia dan Bulgaria, karena mereka tidak mau membayar dalam rubel.

Efek langsung dari cutoff pemutusan suplai pasokan hingga saat ini belum jelas.

Baca Juga: IMF Sebut Negara-negara Ini Akan Masuk Resesi yang Dalam, Penyebabnya Embargo Gas Rusia

Katup-katup tampak di stasiun kompresor Atamanskaya, Svobodny, Amur, Rusia. Gazprom Rusia, akan menghentikan pengiriman ke Latvia dengan alasan terjadinta pelanggaran kontrak.  (Sumber: Antara )

Media Latvia melaporkan minggu ini, negara itu kembali membeli gas Rusia dari pemasok lain.

Setelah Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada bulan Maret bahwa "pembeli asing yang tidak ramah" harus bertransaksi dengan Gazprom dalam mata uang rubel, bukan dolar dan euro.

Kremlin mengatakan importir harus membuat rekening dalam dolar atau euro di bank terbesar ketiga Rusia, Gazprombank, kemudian rekening kedua dalam rubel.

Importir akan membayar tagihan gas dalam euro atau dolar dan mengarahkan bank untuk menukar uang dengan rubel.

Banyak negara menolak untuk mematuhi, dengan mengatakan sistem pembayaran baru dapat menempatkan mereka pada posisi melanggar ketentuan sanksi.

 

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x