BEIJING, KOMPAS.TV - Aparat anti korupsi China menangkap Menteri Industri dan Teknologi China Xiao Yaqing atas tuduhan menerima suap seperti laporan China Daily, Jumat (29/7/2022).
Anggota Komite Sentral Partai Komunis China CPC itu disidik Komisi Pusat Disiplin CPC, yang merupakan lembaga antirasuah China, sejak Kamis (28/7).
Penyidikan korupsi dan pelanggaran disiplin itu menjadikannya sebagai pejabat kabinet paling senior yang terjerat dalam penyelidikan disiplin dalam hampir empat tahun terakhir.
Kasus itu adalah "pelanggaran disiplin dan hukum," kata badan anti-korupsi terkemuka negara itu dalam sebuah pernyataan, Kamis (28/7). CPC menghindari ungkapan umum "pelanggaran serius terhadap disiplin dan hukum," seperti laporan Bloomberg, Jumat (29/7).
Regulator tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang dugaan kejahatan yang dilakukan Xiao. Kementeriannya memelopori upaya China untuk membangun teknologi dari semikonduktor hingga penerbangan, dan mendukung perusahaan rintisan paling menjanjikan di negara itu, mulai dari pembuatan chip hingga bio-teknologi.
Pria berusia 62 tahun asal Provinsi Hebei itu tercatat sebagai lulusan teknik material Central South University di Changsha, Provinsi Hunan, yang kini memegang gelar profesor.
Baca Juga: Beijing Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan, Tujuan Belum Diketahui
Xiao mulai bergabung dengan partai pada tahun 1981 dan setahun kemudian bekerja di pabrik aluminium di Harbin, Provinsi Heilongjiang.
Dalam pengembangan kasus Xiao, CPC juga menahan mantan Kementerian Kehakiman Fu Zhenghua pada Kamis (28/7).
Fu dituduh menerima uang dan barang yang nilainya diperkirakan mencapai 117 juta yuan atau sekitar Rp258,2 miliar.
Pria berusia 67 tahun asal Hebei itu telah menempati beberapa pos di kepolisian dan kejaksaan.
Mantan bos polisi China Fu Zhenghua mengaku bersalah melakukan korupsi dan menyembunyikan dugaan kejahatan saudaranya.
Dia pernah menjadi bintang politik yang sedang naik daun, tetapi mengalami serangkaian kemunduran karir mulai tahun 2016.
Sumber : Kompas TV/China Daily/Bloomberg/SCMP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.