NEW YORK, KOMPAS.TV - Sebuah fosil sepupu Tyrannosaurus Rex atau T-Rex telah terjual sekitar 6 juta dolar AS atau setara Rp8,9 miliar.
Fosil dari Gorgosaurus yang langka itu ditawarkan oleh Sotheby’s dan dijual dilelang oleh perusahaan sejarah alam di New York, Kamis (28/7/2022).
Fosil Gorgosaurus tersebut ditemukan pada 2018 lalu.
Pembeli yang meminta anonimitas itu akan memiliki kesempatan unik.
Baca Juga: Rusia Kembali Serang Ibu Kota Ukraina
Kesempatan tersebut adalah memberikan nama panggilan pada salah satu predator puncak tersebut satu kali.
Dikutip dari BBC, penjualan tersebut adalah yang kedua kalinya Sotheby melelang kerangka fosil dinosaurus.
Yang pertama, T-Rex yang dijuluki Sue, dijual ke Museum Lapangan CVhicago pada 1997, seharga 8,36 juta dolar AS atau setara Rp124 miliar dengan kurs saat ini.
Fosil Gorgosaurus itu adalah satu-satunya spesimen dari jenisnya yang ditawarkan untuk kepemilikan pribadi.
Hanya ada 20 fosil seperti itu yang diketahui ada di seluruh dunia.
Gorgosaurus menjelajahi Bumi sekitar 77 juta tahun yang lalu, dan seperti T-Rex mereka memiliki kepala besar, mulut penuh gigi bergerigi melengkung, dan kaki depan kecil berjari dua.
Meski lebih kecil dari T-Rex, Gorgosaurus lebih cepat, lebih ganas dan memiliki gigitan yang lebih kuat.
Menurut Sotheby’s giginya itu dapat memotong kulit tebal dan menembus juga ke dalam daging mangsanya.
Namun, penjualan fosil dinosaurus di pelelangan menjadi kekhawatiran tersendiri dari para ahli.
Baca Juga: Pasukan Monyet Teror Sebuah Kota di Jepang: Cakari Warga, Mau Renggut Bayi, Serang Taman Kanak-Kanak
“Tulang seperti ini merupakan bagian dari warisan alam kolektif kita, sisa masa lalu bumi yang relevan bagi kita semua,” ujar Profesor dari Universitas Indiana, David Polly.
“Saya merasa bahwa semua fosil seperti itu harus menjadi kepercayaan publik di mana mereka dapat dipelajari, dikunjungi dan dinikmati para ilmuwan dan berbagai orang lainnya,” ujar Polly yang juga mantan Presiden dari Komunitas Paleontologi Vertebrata.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Profesor Antaomi dan Paleobiologi Vertebrata Universitas Florida, Gregory M Erickson.
Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa penjualan itu merupakan pesan bahwa fosil tersebut merupakan komoditas lainnya yang bisa dibeli dengan uang, dan bukan untuk kepentingan ilmiah.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.