Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Lawan AS, Beri Tekanan Agar Aset Afghanistan yang Dibekukan Dibebaskan

Kompas.tv - 28 Juli 2022, 14:36 WIB
rusia-lawan-as-beri-tekanan-agar-aset-afghanistan-yang-dibekukan-dibebaskan
Situasi di Kabul, Afghanistan, 13 Februari 2022. Rusia melawan AS terkait dana Afghanistan yang dibekukan oleh Washington dan sekutunya. (Sumber: P Photo/Hussein Malla, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia melakukan langkah mengejutkan dengan melawan Amerika Serikat (AS) terkait aset Afghanistan yang dibekukan.

Rusian menekankan agar AS mau mencairkan aset nasional Afghanistan yang menurut mereka secara ilegal ditahan Washington.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Ivan Nachaev, Rabu (27/7/2022).

“Terkait bagian kami, kami sekali lagi menarik perhatian yang dibutuhkan untuk membebaskan aset nasional (Afghanistan),” katanya dilansir dari TASS.

Baca Juga: Rusia Potong Pasokan Gas, AS Panik dan Uni Eropa Terancam Terbelah

Pernyataan Nechaev itu mengomentari hasil dari Konferensi Internasional Afghanistan di Tashkent, Uzbekistan, Selasa (26/7/2022).

Menurut Nechaev apa pembekuan dana Afghanistan dan sekutunya yang ia sebut Minions Eropa, merupakan tindakan ilegal.

Selain itu juga mengganggu usaha komunitas internasional untuk menstabilkan situasi Afghanistan setelah 20 tahun pendudukan AS.

AS dan sekutunya memutuskan membekukan aset dan dana bantuan dari Afghanistan yang berada di tempat mereka.

Baca Juga: Ukraina Akui Rusia Berhasil Kuasai Pembangkit Listrik Kedua Terbesar di Negara Itu

Hal itu dilakukan setelah AS setelah kembali berkuasanya Taliban di negara tersebut.

Washington dilaporkan telah menyita sekitar 9,5 miliar dolar AS atau setara Rp135 triliun aset yang dimiliki bank sentral Afghanistan.

Hal itu kemudian membuat ekonomi Afghanistan yang berpaku pada dana bantuan menjadi runtuh.

Krisis ekonomi dan krisis pangan pun melanda negara yang sejak diduduki Taliban, menjadi Negara Imarah Afghanistan.




Sumber : TASS




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x