WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pensiunan Jenderal Amerika Serikat (AS) menegaskan Sistem Artileri Rudal Mobilitas Tinggi (HIMARS) bakal memiliki peran penting pada perang di Ukraina.
Purnawirawan Jenderal Mark Herteling mengungkapkan rudal HIMARS yang diberikan AS ke Ukraina bakal mengubah jalannya perang.
Apalagi, menurutnya pasukan Rusia saat ini dalam kondisi yang mengenaskan.
“Untuk HIMARS, dengan putaran yang lebih sedikit, jangkauan yang lebih luas, akurasi presisi, ini adalah pengubah permainan,” cuit Harteling, mantan Komandan Tentara AS di Eropa dan Tentara ke-7 di Twiiter dikutip dari Newsweek, Sabtu (23/7/2022).
Baca Juga: Ukraina Optimistis Rebut Kembali Kherson dari Rusia pada September
“Rusia dalam kondisi mengerikan dan kalah. Ukraina mampu beradaptasi dengan berjuang dan meraih kemenangan,” tambahnya.
Pada Jumat (22/7/2022), Gedung Putih mengumumkan adanya tambahan bantuan senilai 270 juta dolar AS atau setara Rp4 triliun ke Ukraina.
Termasuk dalam bantuan tambahan itu adalah empat rudal HIMARS.
Sebelumnya, sistem rudal tersebut telah sangat membantu Ukraina memukul mundur militer Rusia.
Seorang pejabat tinggi pertahanan AS mengungkapkan bahwa Ukraina menggunakan HIMARS untuk menghancurkan lebih dari 100 target bernilai tinggi.
Baca Juga: Korea Utara Tuduh AS Lakukan Terorisme Biologi, Bentuk Dukungan Rezim Kim Jong-Un ke Rusia?
Pejabat itu menggunakan, HIMARS secara efektif sudah menghancurkan depot amunisi, posisi artileri jarak jauh, pos komando, pertahanan udara, radar dan jaringan komunikasi Rusia.
Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley, sempat mengatakan penggunaan HIMARS oleh Rusia akan mengurangi kemampuan Rusia.
“Serangan itu akan mengurangi kemampuan Rusia untuk memasok pasukan mereka, komando dan kontrol pasukan, serta menghancurkan serangan ilegal mereka,” tuturnya.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.