MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan mulai mendapat ancaman yang membahayakan kekuasaannya.
Pemberontak Chechnya dikabarkan mulai bergerak untuk berusaha melengserkannya, di tengah upaya Putin untuk fokus melakukan serangan ke Ukraina.
Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, memang saat ini menjadi sekutu Putin, setelah ayahnya, Ahmat Kadyrov, berganti haluan dari memberontak menjadi pendukung Rusia.
Ahmat sendiri dijadikan Presiden Republik Islam Chechnya hingga dibunuh pada 2004 dan digantikan Ramzan.
Baca Juga: Eks Presiden Uni Soviet Kecewa dengan Putin, Merasa Kerja Keras Seumur Hidupnya Telah Dihancurkan
Meski begitu, kelompok pemberontak Chechnya yang kerap menjadi ancaman untuk Rusia ternyata masih ada.
Kini mereka pun telah mulai mengumpulkan kekuatan, dan bahkan telah membentuk batalion.
Unit tersebut dinamai Sheikh Mansur, komandan legendaris Chechnya dan pemimpin Islam yang berperang melawan Rusia pada abad ke-18.
Juru Bicara Batalion Sheikh Mansur, Islam Belokiev mengungkapkan sedang mempersiapkan sebuah rencana perlawanan baru.
Belokiev mengungkapkan, para pemberontak Chechnya telah bekerja dengan warga lokal daerahnya mengenai jumlah dan pergerakan tentara Rusia, tipe senjata dan kuantitasnya.
“Kami tahu posisi musuh, di mana basis militer Rusia,” ujar Belokiev dalam rekaman video seperti dilansir dari Express.
“Jika Chechnya bergetar, Rusia akan runtuh,” tambahnya.
Baca Juga: Kepala MI6: Kekuatan Mata-Mata Rusia di Eropa Telah Berkurang Setengah
Ahli pertahanan Rusia, Rebekah Koffler mengungkapkan, ancaman lebih jauh dari konflik di Chechnya akan sulit ditangani, dan pasukan Rusia kemungkinan akan ditarik mundur dari Ukraina di saat yang menyulitkan.
“Kemungkinan mereka akan mengambil keuntungan keberadaan pasukan Putin yang tertahan di Ukraina untuk menegaskan kemerdekaan mereka sangat masuk akal,” ujar Koffler yang merupakan mantan petugas intelijen pada strategi dan doktrin Rusia di Badan Intelijen Pertahanan (DIA).
Ia pun menegaskan jika ancaman tersebut ternyata tak terbukti. Tetapi, ancaman itu setidaknya bisa membuat Putin dan Rusia percaya mereka harus mengalihkan perhatian, dan menutup mata terkait Ukraina.
Jika hal itu terjadi, Ukraina pun diyakininya bakal melakukan serangan balasan.
Sumber : Express
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.