BERLIN, KOMPAS.TV - Uni Eropa (UE) mengancam Rusia, bahwa mereka tak akan mencabut sanksinya jika negara Vladimir Putin itu mendikte perjanjian damai dengan Ukraina.
Hal itu diungkapkan Kanselir Jerman, Olaf Scholz pada artikelnya di Frankfurter Allgemeine Sonntagzeitung yang dipublikasikan Minggu (17/7/2022).
Perjanjian damai antara Rusia dengan Ukraina memang diharapkan tercapai untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Namun, Rusia diyakini akan mengambil tindakan menekan dan memaksakan syarat agar perjanjian damai terjadi.
Baca Juga: Pengakuan Mengerikan Remaja Ukraina Ditangkap Tentara Rusia, Bersihkan Tempat Tahanan Disiksa
Salah satunya tentu agar Donetsk dan Luhansk yang kini diduduki pemberontak pro-Rusia diakui kemerdekaannya.
Tetapi, Scholz menegaskan Uni Eropa akan berusaha agar Rusia tak menjadi yang paling diuntungkan jika perjanjian damai terjadi.
“Bagian dari realitas yang baru adalah UE telah berkonsolidasi. Kami telah bereaksi terhadap agresi Rusia dengan suara bulat dan memberlakukan sanksi keras yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Scholz dilansir dari TASS.
“Kami tahu sejak awal bahwa kami berpotensi mempertahankan sanksi ini untuk waktu yang lama,” tambahnya.
Baca Juga: Dmitry Medvedev: Rusia Menjadi Target Senjata Nuklir NATO, Moskow Tak Boleh Diam, Harus Membalas
Ia pun menegaskan bahwa tak ada satu pun dari sanksi ini akan dicabut jika perdamaian terjadi karena didikte oleh Rusia.
“Tak ada jalan lain bagi perjanjian damai Rusia dan Ukraina, jika hal itu tak bisa diterima oleh Ukraina,” kata Scholz.
“Kami akan mendukung Ukraina selama mungkin, baik untuk ekonomi, kemanusiaan, finansial dan pengiriman senjata,” lanjutnya.
Penerus Angela Merkel sebagai kanselir Jerman itu juga menggaransikan bahwa NATO tak akan hanya berdiri di samping dari perang tersebut.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.