DUBAI, KOMPAS.TV – Pihak berwenang Inggris mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Angkatan Laut Inggris telah menyita pengiriman rudal-rudal buatan Iran di Teluk Oman pada awal tahun ini.
Pengiriman senjata canggih Iran itu dituding menjadi bukti dukungan Teheran bagi pemberontak Houthi di Yaman.
Melansir Associated Press, Kamis (7/7/2022), pernyataan mengejutkan Inggris itu disertai temuan bukti kuat berupa senjata canggih yang diselundupkan melalui Teluk Persia. Temuan itu, sebut Inggris, jadi bukti bahwa Teheran mempersenjatai pemberontak Houthi melawan koalisi militer pimpinan Arab Saudi.
Baca Juga: Iran Peringatkan Israel, Tak akan Toleransi ‘Aksi Provokatif’ Sabotase Nuklir
Pada 28 Januari dan 25 Februari, helikopter kapal perang HMS Montrose mencurigai sejumlah kapal kecil dengan muatan mencurigakan di dek tengah menjauh dari pesisir Iran. Tim AL Inggris lalu menghentikan dan menggeledah sejumlah senjata dari kapal-kapal itu di perairan internasional di selatan Iran.
Kedutaan Inggris di Uni Emirat Arab (UEA) menggambarkan penyitaan sejumlah rudal permukaan-ke-udara dan mesin peluncur darat untuk rudal jelajah itu.
“Ini kali pertama kapal perang AL Inggris melarang kapal yang mengangkut senjata canggih seperti itu dari Iran,” begitu bunyi pernyataan Kedutaan Inggris di UEA.
“Inggris akan terus bekerja untuk mendukung perdamaian di Yaman dan berkomitmen terhadap keamanan maritim internasional agar pelayaran komersial dapat transit dengan aman tanpa ancaman gangguan,” ujar James Heappey, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris.
Rute penyelundupan pengiriman yang melalui Laut Arab atau Teluk Aden itu, disebut Inggris merujuk kuat pada tujuan di Yaman.
Meski Dewan Keamanan PBB memberlakukan embargo senjata terhadap Yaman, Iran sejak lama dicurigai telah mengirim senjata berupa senapan, granat berpeluncur roket, rudal dan senjata lainnya ke pemberontah Houthi sejak perang dimulai pada 2015. Iran membantah tudingan itu. Namun, sejumlah ahli independen yang telah melacak komponen senjata itu menyebut bahwa senjata-senjata itu berasal dari Iran.
Baca Juga: Teheran Tak Dapat Keringanan Sanksi, Perundingan Nuklir Iran dan AS di Qatar Berakhir tanpa Kemajuan
Bulan lalu, mengutip analisis forensik, AL Inggris menghubungkan pengiriman mesin roket yang disita itu dengan rudal jelajah berjangkauan 1.000 km buatan Iran yang disebut telah digunakan Houthi melawan Arab Saudi.
Pemberontak Houthi juga disebut telah menggunakan rudal jelajah itu untuk menyerang sebuah kilang minyak di Abu Dhabi pada Januari tahun ini. Serangan itu menewaskan tiga orang.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.