LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengungkapkan dirinya bakal mundur dari jabatannya sebagai ketua partai konservatif dan PM Inggris.
Namun, ia meminta untuk tetap menjabat sebagai PM Inggris hingga Oktober nanti.
Kantor Perdana Menteri Inggris mengungkapkan Johnson akan mengumumkan pengunduran dirinya, Kamis (7/7/2022) waktu setempat.
“Perdana Menteri akan membuat pernyataan kepada negara hari ini,” bunyi pernyataan Juru Bicara Kantor Perdana Menteri Inggris dikutip dari BBC.
Baca Juga: Inggris Gempar 38 Menteri Mundur, tapi PM Inggris Boris Johnson Ngotot Bertahan
Sumber dari Kantor Perdana Menteri Inggris juga mengatakan Johnson telah berbicara dengan Sir Graham Brady, kepala dari Komite Konservatif 1922 mengenai keputusannya untuk mundur.
“Perdana Menteri telah berbicara dengan Graham Brady dan setuju untuk mundur hingga pemimpin baru ditempatkan pada konferensi di Oktober nanti,” ujar sumber tersebut.
Keputusan mundurnya Johnson, mengikuti mundurnya puluhan menteri Inggris dalam beberapa hari terakhir.
Apa yang dilakukan Johnson memantik dimulainya persaingan pemimpin Partai Konservatif.
Perdana Menteri yang baru akan ditunjuk bersamaan dengan Konferensi Partai Konservatif pada Oktober mendatang.
Baca Juga: Inggris Marah dengan Laporan Wakil Dubesnya Ditangkap Iran: Itu Berita Palsu
Kampanye untuk memilih penggantinya pun sudah dimulai, meski Johnson belum resmi mengundurkan diri.
Jaksa Agung Inggris Inggris dan Wales, Suella Braverman telah mengungkapkan ketertarikan untuk menjadi Perdana Menteri Inggris.
Begitu juga, Nadhim Zahawi yang baru saja diangkat menjadi Menteri Keuangan.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.