Kompas TV internasional kompas dunia

Akibat Kejahatan di Masa Silam, 19 Mantan Perwira Tinggi Militer Argentina Dijatuhi Hukuman Penjara

Kompas.tv - 7 Juli 2022, 15:01 WIB
akibat-kejahatan-di-masa-silam-19-mantan-perwira-tinggi-militer-argentina-dijatuhi-hukuman-penjara
Poster korban kejahatan hak asasi manusia yang dilakukan oleh mantan perwira militer Argentina. (Sumber: Twitter Sekretariat HAM Argentina)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Deni Muliya

BUENOS AIRES, KOMPAS.TV - Pengadilan Federal Argentina menjatuhkan sanksi penjara kepada 19 mantan perwira tinggi militer di negara itu pada Rabu (6/7/2022).

Seperti dilaporkan BBC, kejahatan yang dilakukan para mantan jenderal itu meliputi penghilangan paksa, pembunuhan, penyiksaan, dan penculikan anak-anak.

Semua kasus terjadi dalam masa kediktatoran militer dalam rentang 1976-1983.

Di antara mereka yang dijatuhi hukuman adalah Jenderal Santiago Riveros. 

Sebelumnya Riveros telah dihukum akibat pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

Riveros dihukum seumur hidup usai dinyatakan bersalah atas lebih dari 100 kejahatan.

Adapun pengadilan menyebut terdapat sekitar 350 orang yang menjadi korban Riveros.

Di antara para korban, terdapat enam pekerja pabrik mobil di pabrik Mercedes Benz yang diculik oleh regu kematian sayap kanan terkait aktivitasnya dengan serikat pekerja.

Mereka lantas disiksa di pusat penahanan Campo de Mayo yang terkenal kejam, dalam pengawasan Riveros.

Kendati enam orang itu secara resmi dianggap hilang, mereka diyakini sudah dibunuh beberapa saat setelah penculikan.

Baca Juga: Intel Amerika dan Inggris Khawatir Spionase China, Ancaman Terbesar bagi Barat


Terlepas dari itu, secara keseluruhan hakim penyidik mewawancarai sekitar 750 saksi selama lebih dari tiga tahun.

Usai junta militer yang dipimpin oleh Jenderal Jorge Videla merebut kekuasaan di Argentina pada 24 Maret 1976, para penguasa negara itu memulai kampanye melenyapkan lawan sayap kiri.

Sekitar 30.000 orang terbunuh atau dihilangkan secara paksa selama "Perang Kotor" pada masa itu.

Baca Juga: Setelah Sri Lanka, Negara-Negara Ini Berisiko Tinggi Dilanda Krisis Ekonomi, Indonesia Termasuk?




Sumber : BBC




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x