KIEV, KOMPAS.TV - Anggota parlemen Ukraina mengungkapkan keyakinannya bahwa pasukan Rusia akan mampu dikalahkan.
Anggota parlemen Ukraina, Andrii Osadchuk mengungkapkan Rusia semakin melemah khususnya dalam tiga bulan ke depan.
Hal itu yang membuatnya merasa Ukraina mampu menyerang balik tentara Rusia berkat bantuan kiriman senjata dari Barat dan meraih kemenangan.
Pada beberapa pekan terakhir, tentara Rusia telah merebut sejumlah kota penting di Ukraina timur, salah satunya Severodonetsk.
Baca Juga: Lagi, 2 Prajurit Inggris Ditangkap Pemberontak Pro-Rusia dan Didakwa Tentara Bayaran, London Ngamuk
Saat ini, pertempuran sengit juga terjadi di Lysychansk yang menjadi pertahanan terakhir di Luhansk.
Pemberontak pro-Rusia mengungkapklan mereka telah merebut Luhansk setelah mengepung kota tersebut, namun dibantah oleh otoritas Ukraina.
Osadchuk pun meyakini kondisi tersebut akan segera berubah.
“Jadi saya pikir pada tiga bulan ke depan kemungkinan akan menjadi saat yang paling kritis, karena Rusia lebih lemah dari yang Anda kira,” tuturnya dikutip dari Express.
“Mereka mengumpulkan semua sumber daya mereka. Mereka takut mengumumkan draf, jadi itulah mengapa saya pikir pada September-Oktober akan menjadi momen yang menarik dari perang ini,” lanjutnya.
Osadchuk pun menegaskan sebaliknya Ukraina menjadi lebih kuat dibandingkan tiga bulan lalu.
“Karena pada dua bulan pertama perang, Ukraina faktanya telah berjuang dengan seluruh sumber daya kami sendiri karena Barat tak percaya,” ucapnya.
Baca Juga: Ukraina Bantah Lysychansk Dikepung, Benteng Terakhir Luhansk Masih Dikontrol Pasukan Zelensky
“Kini kami hampir tak mendapatkan apa pun dari Barat. Tapi kini kami telah menerima lebih banyak dukungan yang memungkinkan,” tambahnya.
Ia pun menegaskan dukungan dari Barat akan meningkat dan tentara Ukraina akan jauh lebih kuat dibandingkan tiga bulan lalu.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memang terus memberikan bantuan persenjataan canggih kepada Ukraina.
Hal itu yang kemudian memantik Presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan ancaman bahwa siapa pun yang membantu Ukraina akan mendapatkan konsekuensi setimpal.
Sumber : Express
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.