JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan sebanyak 15 WNI meninggal di pusat penahanan Malaysia pada 2021 hingga 2022.
Jumlah yang diungkapkan oleh Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah berbeda dari laporan dari Koalisi Buruh Migran Berdaulat yang menyebutkan 18 WNI meninggal dunia sejak Januari 2021 hingga Maret 2022.
Koalisi Buruh Migran itu juga mengungkapkan satu dari sejumlah penyebab kematian dari buruh migran dalam tahanan Malaysia itu, diduga dianiaya.
Baca Juga: Imbas Politikus India yang Hina Nabi Muhammad Mengkhawatirkan, Aksi Kekerasan Berlanjut
Faizasyah mengungkapkan Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) telah mengonfirmasi perwakilan Indonesia di Kinabalu dan Tawau.
Ia mengungkapkan mereka telah melakukan pertemuan dengan pihak imigrasi di wilayah Sabah.
Faizasyah menegaskan pihaknya telah mengonfirmasi atas pemberitaan yang ada dan mengungkapkan adanya perbedaan dari sisi jumlah terhadap data awal.
“Ada data yang kita minta verifikasi kembali, dan dari hasil pertemuan tersebut jumlah WNI yang meninggal karena berbagai hal di tempat detensi dari 2021 hingga 2022 ada 15 orang,” katanya, Kamis (30/6/2022).
Faizasyah pun menegaskan meninggalnya para WNI tersebut tetap menjadi perhatian serius Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Putin Disebut Ganti Lagi Komandan Serangan Rusia ke Ukraina, Jagal Suriah Gagal?
Ia mengatakan pada pertemuan dengan pihak imigrasi Malaysia, pihaknya telah menggarisbawahi harapan penanganan yang lebih baik lagi bagi WNI yang ada di tempat penahanan karena berbagai masalah.
Selain itu, Pemerintah Indonesia telah menggarisbawahi agar tempat penahanan harus memperhatikan segala sesuatu terkait kesehatan dan keselamatan.
Faizasyah juga mengungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia berencana untuk datang ke Sabah untuk melakukan pendalaman dan membahas laporan dari KBMB dengan pihak-pihak Malaysia.
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.