JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo berharap misi perdamaian yang dilakukannya dengan datang ke Kiev, Ukraina, berjalan baik. Jokowi telah tiba di Ukraina setelah melakukan perjalanan dengan kereta api.
Melalui akun Instagramnya @jokowi, Presiden Jokowi berharap niat baik untuk mendamaikan Ukraina dan Rusia dapat dimudahkan.
“Kami memulai misi perdamaian ini dengan niat baik, semoga dimudahkan,” tulis Presiden Jokowi, Rabu (29/6/2022).
Presiden dalam unggahannya menjelaskan, dirinya bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan terbatas berangkat dari Polandia, pukul 21.00 waktu setempat.
Baca Juga: Keberanian Ibu Negara Iriana Ikut Jokowi ke Ukraina, Ini 3 Maknanya
Sebagaimana diberitakan, Presiden Jokowi dan rombongan yang menggunakan kereta api untuk sampai ke Kiev, menempuh perjalanan 12 jam.
“Dari stasiun kora Przemysl, Polandia, pukul sembilan malam tadi, saya memulai visi perdamaian ini dengan perjalanan kereta langsung ke Kyiv, ibukota Ukraina,” tulis Presiden Jokowi.
Sebagaimana diberitakan, Presiden Joko Widodo telah menyelesaikan pertemuan KTT G7 di Elmau, Jerman. Kemudian, Presiden Jokowi melanjutkan agenda kunjungan kerjanya dengan mengunjungi Kiev, Ukraina.
Baca Juga: Agenda Jokowi di Ukraina, Temui Zelenskky dan Kirim Bantuan 5 Juta Dolar AS
“Selanjutnya Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Terkait kunjungan Presiden ke Ukraina maupun Rusia, Retno Marsudi menegaskan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan Ukraina dan Rusia.
“Sebagai informasi teman-teman dalam beberapa hari ini saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan bapak presiden ke Ukraina dan ke Rusia,” ujarnya.
Baca Juga: Mengintip Gerbong Mewah Kereta VIP Menuju Kiev, Dulunya Dipakai Angkut Turis Kaya, Jokowi Naik Ini?
“Tentunya komunikasi juga terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri.”
Tidak hanya itu, Retno menyampaikan dirinya juga melakukan komunikasi-komunikasi lain selain dengan Ukraina dan Rusia.
Seperti halnya komunikasi dengan Presiden Palang Merah Internasional, dengan UN Ocha hingga dengan Menteri Luar Negeri Turki.
“Dan yang paling terakhir saya lakukan pembicaraan pertelepon dengan Sekjen PBB.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.