LISBON, KOMPAS.TV — Delegasi yang menghadiri konferensi PBB di Lisbon minggu depan dapat mengambil inspirasi untuk upaya mereka melindungi perairan dan lautan dengan melihat ke luar jendela ke arah sungai terpanjang di Portugal, tempat lumba-lumba bermain-main saat ini membahagiakan penduduk setempat dan wisatawan.
Seperti dilansir Associated Press, Minggu (26/6/2022), jumlah lumba-lumba yang berenang dari Samudera Atlantik ke muara Sungai Tagus di Lisbon, meningkat signifikan belakangan ini seiring dengan penurunan polusi hasil dari upaya konservasi perairan.
"Dalam 10 tahun terakhir, dengan perbaikan perairan, kami mulai melihat satwa liar lebih sering," kata pelaut dan pemandu lokal, Bernardo Queiroz, yang mengatur perjalanan untuk melihat lumba-lumba hidung botol dan lumba-lumba biasa di sungai Tagus.
"Dulu kami melihat (lumba-lumba) 10 kali setahun dan sekarang kami melihat (mereka) 200 hari dalam setahun," katanya.
Bisnis tur Queiroz bertujuan untuk menciptakan kesadaran tentang pentingnya dan manfaat pelestarian alam.
Pejabat senior dan ilmuwan dari lebih dari 120 negara akan menghadiri Konferensi Kelautan PBB selama lima hari di Lisbon mulai Senin (27/6/2022).
PBB berharap konferensi yang dimulai pada Senin akan membawa momentum baru bagi upaya untuk menemukan kesepakatan internasional tentang melindungi lautan dunia.
Baca Juga: Gabon Serukan Konservasi Alam Punya Nilai Moneter, Konservasi dan Menekan Emisi Gas Sama Pentingnya
Tidak ada kerangka hukum yang komprehensif yang mencakup laut lepas.
Lautan menutupi sekitar 70 persen permukaan Bumi dan menyediakan makanan dan mata pencaharian bagi miliaran orang.
Beberapa aktivis menyebut mereka sebagai daerah tidak diatur terbesar di planet ini.
Lautan menghadapi ancaman "berat" dari pemanasan global, polusi, pengasaman dan masalah lainnya, kata PBB.
Konferensi tersebut akan mengadopsi sebuah deklarasi yang, meskipun tidak mengikat para penanda tangannya, dapat membantu mengimplementasikan dan memfasilitasi perlindungan dan konservasi lautan dan sumber dayanya, menurut PBB.
Deklarasi tersebut akan disahkan pada Jumat (1/7/2022).
Namun yang masih di luar jangkauan adalah kesepakatan internasional baru yang penting tentang Keanekaragaman Hayati di Luar Yurisdiksi Nasional, yang juga dikenal sebagai Perjanjian Laut Lepas atau Treaty of the High Seas.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.